Ikan Tongkol Segar (Pinterest/soulsdelight)
Makanan

Trik Mengolah Ikan Tongkol Agar Tidak Alergi dan Gatal di Mulut

Ikan tongkol adalah salah satu jenis ikan yang cukup populer di kalangan pecinta kuliner, terutama di Indonesia. Dengan teksturnya yang kenyal dan rasanya yang khas, ikan tongkol sering dijadikan bahan untuk berbagai hidangan lezat seperti ikan tongkol sambal, ikan tongkol bakar, hingga masakan sup. Namun, ada beberapa orang yang mengalami rasa gatal atau bahkan alergi setelah mengonsumsi ikan tongkol, terutama pada bagian mulut dan tenggorokan. Nah, bagi kamu yang sering mengalami hal ini, atau bahkan seorang koki yang penasaran bagaimana cara mengolah ikan tongkol yang benar, artikel ini akan memberikan trik mengolah ikan tongkol agar tidak menimbulkan alergi dan gatal di mulut. Simak tips berikut!

Mengapa Ikan Tongkol Bisa Menyebabkan Gatal di Mulut seperti Alergi?

Sebelum kita masuk ke trik pengolahan ikan tongkol, penting untuk mengetahui alasan mengapa ikan ini bisa menyebabkan rasa gatal pada mulut. Pada dasarnya, ikan tongkol (seperti ikan lainnya) mengandung histamin, suatu senyawa kimia yang bisa menyebabkan reaksi alergi ringan, terutama pada orang yang sensitif terhadap bahan ini. Selain itu, jika ikan tidak dibersihkan dengan benar, bagian tertentu seperti perut, kepala, atau insang dapat menambah kadar histamin dalam tubuh, yang dapat menyebabkan reaksi gatal atau perasaan tidak nyaman lainnya setelah makan.

1. Pilih Ikan Tongkol yang Segar

Langkah pertama yang paling penting adalah memilih ikan tongkol yang segar. Ikan yang segar biasanya memiliki mata yang jernih, insang yang merah, serta daging yang kenyal. Semakin segar ikan yang dipilih, semakin kecil kemungkinan ikan tersebut mengandung histamin dalam jumlah yang tinggi. Hindari memilih ikan yang telah lama disimpan atau ikan yang sudah berbau amis, karena ini bisa memperburuk rasa gatal di mulut.

Trik Profesional: Saat membeli ikan tongkol, pastikan kamu memeriksa kesegaran dengan cara menekan sedikit bagian daging ikan. Jika dagingnya cepat kembali ke bentuk semula, itu menandakan ikan tersebut segar.

2. Bersihkan Ikan dengan Benar

Mengolah ikan tongkol agar tidak menimbulkan rasa gatal dimulai dari cara membersihkannya. Bagian yang perlu diperhatikan adalah perut ikan, insang, dan kepala. Sebagian besar rasa gatal berasal dari bagian-bagian ini, yang dapat mengandung racun atau histamin. Berikut adalah beberapa langkah untuk membersihkan ikan tongkol dengan benar:

  • Buang Bagian Perut: Pastikan perut ikan tongkol dibuang dengan bersih. Bagian perut yang mengandung banyak enzim bisa menyebabkan rasa gatal setelah dimasak.
  • Hapus Insang: Insang ikan merupakan bagian yang harus dibuang karena mengandung banyak racun.
  • Cuci Dengan Air Mengalir: Setelah membuang bagian-bagian tersebut, cuci ikan dengan air mengalir hingga bersih. Pastikan tidak ada kotoran yang tertinggal.

Trik Profesional: Kamu bisa meminta penjual untuk membersihkan ikan tongkol saat membeli jika merasa tidak yakin cara membersihkannya. Hal ini akan mengurangi risiko terjadinya rasa gatal.

3. Rendam dengan Air Garam atau Air Asam Jawa

Rendam ikan tongkol yang sudah dibersihkan dalam air garam atau air asam jawa selama sekitar 15-20 menit. Garam atau asam jawa memiliki kemampuan untuk mengikat racun dan histamin yang ada pada ikan. Selain itu, rendaman ini juga membantu mengurangi bau amis yang bisa mengganggu selera makan.

Trik Profesional: Air asam jawa bukan hanya mengurangi rasa gatal, tetapi juga memberikan cita rasa yang lebih segar pada ikan tongkol. Ini adalah trik yang sering digunakan oleh koki-koki untuk memaksimalkan rasa ikan.

4. Rebus Sebelum Dimasak

Setelah ikan direndam, langkah berikutnya adalah merebusnya. Proses ini tidak hanya membantu menghilangkan sisa-sisa racun atau histamin, tetapi juga mengurangi bau amis yang terkadang bisa membuat hidangan ikan tongkol terasa kurang menggugah selera. Cukup rebus ikan tongkol dalam air mendidih selama sekitar 10-15 menit, dan pastikan airnya sudah diberi sedikit garam untuk membantu mengurangi rasa gatal.

Trik Profesional: Jangan rebus ikan tongkol terlalu lama, karena dagingnya bisa menjadi terlalu keras dan kehilangan tekstur kenyal yang khas. Sebaiknya, gunakan api kecil agar ikan matang merata tanpa kehilangan kelembutannya.

5. Marinasi dengan Bahan Alami untuk Menghilangkan Rasa Gatal

Salah satu trik terbaik untuk mengolah ikan tongkol agar tidak gatal di mulut adalah dengan melakukan marinasi. Gunakan bahan-bahan alami seperti garam, kecap asin, perasan jeruk nipis, atau cuka. Bahan-bahan ini tidak hanya meningkatkan rasa, tetapi juga membantu menetralisir histamin yang ada pada ikan. Marinasi selama sekitar 30 menit sebelum dimasak akan sangat membantu.

Trik Profesional: Jika kamu ingin rasa yang lebih dalam, tambahkan sedikit rempah-rempah seperti bawang putih, jahe, atau kunyit ke dalam marinasi. Selain mengurangi rasa gatal, rempah-rempah ini akan menambah kedalaman rasa pada ikan tongkol.

6. Masak Ikan dengan Teknik yang Tepat

Setelah ikan melalui proses pembersihan dan marinasi, langkah terakhir adalah memasaknya. Ada beberapa teknik memasak ikan tongkol yang dapat membantu mengurangi rasa gatal, seperti mengukus atau memanggangnya. Mengukus ikan tongkol menjaga kelembutan dagingnya dan mengurangi risiko gatal di mulut, sementara memanggang dengan suhu yang tepat akan membuat teksturnya tetap kenyal dan lezat.

Trik Profesional: Jika memanggang ikan tongkol, pastikan untuk membalutnya dengan aluminium foil agar kelembapan tetap terjaga dan rasa gatal dapat diminimalisir.

Dengan mengikuti beberapa trik mengolah ikan tongkol agar tidak menyebabkan alergi dan gatal di mulut, kamu dapat menikmati hidangan ikan tongkol yang lezat tanpa khawatir akan reaksi yang tidak diinginkan. Mulai dari memilih ikan yang segar, membersihkannya dengan benar, merendamnya dengan air garam atau asam jawa, hingga memasaknya dengan teknik yang tepat, semua langkah ini berkontribusi untuk memastikan ikan tongkol yang kamu sajikan tidak hanya enak, tetapi juga aman untuk dikonsumsi. Jadi, siap mencoba trik ini di dapurmu?


Referensi:

  1. The Science of Histamine in Fish, Journal of Food Safety, 2021.