Mainan Interaktif Huruf Anak (Unsplash)
Games

Anti Gadget! Ini 8 Mainan Interaktif yang Cocok untuk Anak Usia 2–10 Tahun

Pinterpedia.com – Saat anak mulai lebih sering sibuk dengan gadget daripada bermain, saya tahu ada yang harus segera diubah. Saya cari alternatif yang bisa bikin mereka tetap aktif, kreatif, dan senang bermain tanpa harus terpaku di layar. Mainan interaktif jadi jawaban yang saya temukan. Bukan mainan asal-asalan, tapi benar-benar bisa bikin anak belajar, berpikir, dan menikmati waktu bermainnya. Saya kumpulkan beberapa pilihan yang sudah terbukti berhasil menarik perhatian anak-anak, bahkan sampai lupa minta nonton YouTube.

1. LEGO Classic Creative Bricks

LEGO selalu jadi penyelamat. Anak saya bisa anteng berjam-jam cuma dengan satu kotak LEGO. Yang menarik, mereka bisa bikin rumah, hewan, kapal luar angkasa—semuanya dari ide mereka sendiri. Tanpa ada aturan yang kaku, anak bisa bebas eksplorasi. Mulai dari Rp 350 ribuan, dan ini mainan yang nggak akan cepat basi karena bisa diwariskan ke adik-adiknya nanti.

2. Magna-Tiles Magnetic Building Set

Kalau LEGO terlalu mainstream, coba Magna-Tiles. Sensasinya beda karena pakai magnet dan bentuknya transparan. Anak-anak jadi belajar bentuk, sudut, dan cara struktur bisa berdiri. Saya lihat sendiri bagaimana mereka belajar fisika dasar tanpa sadar. Harganya memang agak tinggi, sekitar Rp 1 jutaan, tapi sebanding dengan daya tarik dan manfaatnya.

3. Puzzle Edukasi Kayu Alfabet dan Angka

Ini cocok banget buat anak yang baru mulai kenal huruf dan angka. Saya suka karena bahannya dari kayu, bukan plastik murahan. Selain belajar mengenal bentuk huruf dan angka, mereka juga jadi belajar konsentrasi dan kesabaran. Harganya terjangkau, mulai dari Rp 100 ribuan, dan bisa disimpan lama.

4. UNO Junior dan Dobble Kids

Kartu bukan cuma untuk orang dewasa. UNO versi anak dan Dobble Kids ini jadi favorit waktu kumpul keluarga. Mereka belajar warna, bentuk, simbol, dan yang penting: belajar menunggu giliran. Mainnya cepat, seru, dan bikin ketawa bareng. Bisa didapat mulai dari Rp 120 ribuan. Mainan ini juga bantu anak belajar bersosialisasi.

Baca  8 Skin Anime Terbaik di Mobile Legends Mulai dari Jujutsu Kaisen, Attack on Titan, dan Saint Seiya!

5. Play-Doh Kitchen Creations

Anak-anak suka main masak-masakan? Ini versi modernnya. Play-Doh dengan cetakan dapur bikin mereka antusias bikin burger, kue, atau sushi dari adonan warna-warni. Saya senang karena ini bantu melatih motorik halus dan daya imajinasi. Mulai dari Rp 150 ribuan, dan hasil karyanya bisa jadi cerita sendiri.

6. STEM Kit Eksperimen Sains Anak

Ini favorit anak saya yang suka tanya “kenapa begini?” atau “kok bisa gitu?”. Dengan STEM Kit, mereka bisa bikin eksperimen sederhana—seperti gunung api mini, kristal warna, atau listrik dari lemon. Belajarnya praktis dan langsung. Harganya berkisar antara Rp 250 ribuan sampai Rp 600 ribuan, tergantung isi kit-nya.

7. Boneka Tangan atau Finger Puppets

Boneka tangan sering diremehkan, padahal ini alat komunikasi yang luar biasa. Anak bisa bikin cerita, kasih nama tokoh, dan belajar mengekspresikan emosi. Saya biasanya ikut main juga, sekalian bonding. Harganya murah, mulai Rp 30 ribuan per set, tapi efeknya luar biasa.

8. Busy Board Montessori

Busy board itu papan penuh benda nyata—saklar, kancing, resleting, sampai tali sepatu. Buat anak usia 2–5 tahun, ini sangat efektif melatih kemandirian dan koordinasi motorik. Saya biasanya bawa ini saat perjalanan jauh, jadi mereka tetap sibuk tanpa nanya “HP-nya mana?”. Harga mulai Rp 150 ribuan, dan bisa dipakai setiap hari.

Anak-anak sebenarnya nggak butuh layar, mereka butuh rangsangan yang bikin penasaran, bikin mikir, dan bikin senang. Mainan interaktif ini bukan cuma seru, tapi juga membantu perkembangan anak secara menyeluruh. Dari kreativitas, motorik, logika, hingga kemampuan sosial semuanya bisa diasah tanpa gadget. Mulai dari LEGO dan Magna-Tiles yang mengasah konstruksi, hingga STEM kit yang membangun rasa ingin tahu, semuanya punya peran masing-masing. Yang penting kita hadir, ikut main, dan sediakan alat yang tepat. Anak bukan hanya lupa gadget, tapi justru punya dunia main sendiri yang jauh lebih nyata dan bermakna.