Ilustrasi Ndaru (Pinterest)
Budaya

Fenomena Ndaru di Jawa, Mitos Gaib Leluhur yang Muncul Saat Malam 1 Suro

Pinterpedia.com – Ada sesuatu yang berbeda saat malam 1 Suro tiba, terutama bagi masyarakat Jawa yang masih memegang teguh warisan leluhur. Salah satu fenomena paling misterius dan sarat makna spiritual adalah ndaru—cahaya gaib yang dipercaya turun dari langit, membawa pesan, wahyu, atau bahkan kekuasaan. Secara antopologi fenomena ini bukan sekadar cerita turun-temurun, tapi bagian dari struktur budaya Jawa yang hingga kini masih dijaga, dirasakan, dan dihormati. Secara fisik jika dilihat Ndaru itu seperti cahaya namun sekilas seperti api yang terbang, tapi bukanlah meteor, benda ini lebih mirip bintang jatuh namun kadang berwarna merah yang menurut mitos dikatakan sebagai pertanda buruk atau ilmu hitam. Sedangkan kadang berwarna menyerupai putih atau kekuningan, nah ini yang dikatan orang sebagai wahyu atau petanda baik.

Ndaru sebagai tanda langit dalam kepercayaan Jawa

Dalam kosmologi Jawa, ndaru bukan cahaya biasa. Ia adalah pertanda besar dari alam atas yang hanya muncul di waktu-waktu tertentu, terutama malam 1 Suro. Ndaru dipercaya membawa “wahyu kedaton” atau semacam energi gaib yang turun pada orang-orang tertentu—biasanya mereka yang sedang menjalani lelaku atau tirakat. Ndaru tidak datang ke sembarang orang, ia hadir untuk yang dipilih dan siap menanggung amanahnya.

Malam Suro dianggap sebagai awal tahun spiritual menurut penanggalan Jawa. Waktu ini dipercaya sebagai saat di mana alam gaib dan dunia manusia berada dalam garis terdekatnya. Banyak orang melakukan tapa brata, kungkum, atau semedi untuk menenangkan batin. Ndaru sering disebut muncul di saat hening paling dalam malam itu—kadang terlihat seperti cahaya melesat di langit atau jatuh di atas pohon besar, gunung, bahkan pelataran keraton.

Ciri dan penampakan ndaru menurut masyarakat Jawa

Baca  Semarak Grebeg Suro Ponorogo 2025, Info Tiket, Jadwal, dan Penampilan Reog yang Meriah.

Deskripsi tentang ndaru beragam, tapi umumnya muncul sebagai cahaya aneh yang bergerak tidak biasa—melengkung, lurus, atau berputar, kemudian lenyap. Ndaru bukan meteor atau lampu biasa. Masyarakat desa menyebutnya memiliki hawa dingin atau membuat bulu kuduk berdiri saat lewat. Kadang, hewan-hewan di sekitar pun mendadak diam atau gelisah, seperti tahu ada yang turun dari langit.

Tokoh pewaris ndaru dalam sejarah dan cerita rakyat

Beberapa tokoh besar dalam sejarah Jawa diyakini pernah menerima ndaru. Nama-nama seperti Ki Ageng Selo, Panembahan Senopati, hingga Sultan Agung disebut dalam cerita yang berkaitan dengan turunnya ndaru sebelum mereka memperoleh kekuasaan besar atau pusaka sakti. Ndaru, dalam hal ini, bukan hanya simbol spiritual tapi juga legitimasi dari alam gaib bahwa seseorang layak menjadi pemimpin.

Tirakat dan laku spiritual dalam mencari ndaru

Ndaru tidak bisa diminta dengan cara biasa. Ia turun kepada mereka yang menjalani laku batin: menyepi, menyucikan diri, puasa mutih, hingga bertapa dalam kesendirian. Dalam pandangan Jawa, ndaru adalah ujian. Jika seseorang melihat ndaru tapi hatinya belum bersih, cahaya itu justru akan hilang atau menjadi bencana. Karena itu, banyak sesepuh menekankan pentingnya niat dan kebersihan hati sebelum berharap menerima ndaru.

Ndaru di zaman now

Meskipun zaman sudah bergeser, ndaru tetap hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Jawa. Beberapa orang mengaitkannya dengan fenomena meteor atau cahaya langit, tapi makna ndaru lebih dalam dari itu. Ia tetap menjadi simbol kebangkitan spiritual, pesan dari alam halus, dan panggilan untuk memperbaiki arah hidup. Bagi sebagian orang, ndaru bukan lagi kilatan cahaya yang terlihat mata, tapi kesadaran besar yang datang tiba-tiba dan mengubah jalan hidup seseorang.

Baca  Misteri Pusaka Tali Sangka – Bagian 1: Jejak yang Terkubur

Ndaru adalah fenomena langit yang tak bisa dipahami hanya dengan logika biasa. Ia adalah bagian dari mitos Jawa yang menyatu dengan spiritualitas, sejarah, dan cara pandang terhadap alam semesta. Malam 1 Suro menjadi waktu istimewa di mana ndaru dipercaya turun membawa pesan, takdir, bahkan kekuatan gaib. Ndaru mengajarkan bahwa dalam budaya Jawa, segala sesuatu yang besar dan penting selalu diawali dengan kesunyian, kebersihan batin, dan kesiapan lahir batin untuk menerima sesuatu yang jauh lebih besar dari diri sendiri.