Ilustrasi Menggambar (Freepik)
Kecerdasan Buatan (AI)

Apakah Belajar Menggambar Masih Relevan di Zaman Serba AI? Begini Penjelasannya

Pinterpedia.com – Di tengah gempuran teknologi AI yang bisa menciptakan gambar super realistis dalam hitungan detik, muncul pertanyaan: apakah belajar menggambar masih punya tempat? Banyak yang mulai ragu, terutama generasi muda yang melihat hasil gambar AI jauh lebih “cepat dan keren”. Tapi saat dilihat lebih dalam, ternyata menggambar tetap punya nilai penting yang tak bisa digantikan oleh mesin. Justru di era serba otomatis, proses kreatif yang lahir dari tangan manusia jadi semakin berharga.

Menggambar adalah cara berpikir visual, bukan sekadar membuat gambar

Belajar menggambar bukan hanya untuk menghasilkan karya estetis. Ia adalah proses memahami bentuk, ruang, emosi, hingga makna. Banyak arsitek, desainer, bahkan ilmuwan menggunakan sketsa untuk menyusun gagasan. Ini bukan tentang hasil akhirnya, tapi cara manusia menyusun pikiran dalam bentuk visual.

Gambar manusia punya rasa, gambar AI hanya hasil hitungan

AI bisa membuat karya yang tampak sempurna, tapi tidak punya pengalaman, intuisi, atau latar batin. Setiap garis buatan manusia adalah hasil dari ingatan, emosi, dan perspektif hidup. Gambar yang dibuat secara manual menyimpan keunikan tangan penciptanya—dan itu yang tak dimiliki algoritma.

AI bukan musuh, tapi alat bantu kreatif

Banyak seniman digital saat ini justru memanfaatkan AI sebagai alat eksplorasi ide. AI digunakan untuk mencari komposisi alternatif, lalu hasilnya diolah kembali secara manual. Hubungan manusia dan AI bukan hitam-putih. Menggambar justru lebih berkembang ketika manusia tahu bagaimana mengarahkan AI, bukan digantikan olehnya.

Menggambar punya manfaat terapeutik yang tidak bisa disubstitusi teknologi

Dalam banyak kasus, menggambar jadi medium refleksi dan pelepasan emosi. Proses menggambar membuat orang masuk dalam kondisi fokus yang menenangkan. Ini berlaku untuk anak-anak hingga orang dewasa. AI bisa menggambar untuk kita, tapi tidak bisa memberi kita rasa tenang yang hadir selama proses menggambar itu sendiri.

Baca  Inilah 7 Aplikasi AI Terbaru di Juni 2025 dan Fungsinya, Bisa Kamu Coba Sekarang!

Di bidang pendidikan, menggambar tetap esensial

Anak-anak yang belajar menggambar tidak hanya melatih motorik halus, tapi juga belajar mengobservasi dunia dan mengembangkan kreativitas sejak dini. Di dunia yang dipenuhi layar dan shortcut visual, belajar menggambar adalah cara kembali membangun keterampilan dasar yang kuat, sekaligus mengenali gaya ekspresi personal.

Gambar buatan AI bisa bagus, tapi tidak otentik. Ia meniru dari data yang pernah ada. Sementara manusia bisa menciptakan sesuatu yang belum pernah dibuat sebelumnya. Dalam seni, orisinalitas dan proses penciptaan tetap jadi nilai utama. Orang tetap menghargai sketsa kasar dengan makna, dibanding gambar indah tanpa jiwa.

Belajar menggambar tetap sangat relevan di zaman AI. Bukan hanya karena hasilnya, tapi karena prosesnya. Menggambar adalah pengalaman manusiawi—perpaduan antara rasa, intuisi, dan pemikiran yang tak bisa sepenuhnya didelegasikan ke mesin. Justru saat semuanya bisa dibuat instan, karya yang melalui proses dan punya cerita akan semakin dicari. AI mungkin bisa meniru gaya, tapi tidak bisa menggantikan esensi dari menggambar itu sendiri.