Manga The Future I Saw Viral, Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa? Ini Penyebabnya
Pinterpedia.com – Beberapa waktu lalu, manga berjudul The Future I Saw yang meramalkan gempa besar di Jepang pada 2025 viral di media sosial. Manga ini menggambarkan kecemasan masyarakat Jepang tentang kemungkinan gempa yang merusak. Namun, apakah ramalan ini benar-benar bisa dipercaya? Atau apakah itu hanya kebetulan yang mengarah pada fenomena yang nyata? Untuk memahami lebih dalam, kita harus menggali lebih jauh penyebab seringnya gempa terjadi di Jepang dan bagaimana kaitannya dengan posisi geografis negara ini.
Daftar Isi
Mengapa Jepang Sering Terjadi Gempa?
Jepang terletak di daerah yang dikenal dengan sebutan Cincin Api Pasifik, sebuah wilayah yang memiliki tingkat aktivitas seismik yang sangat tinggi. Cincin Api Pasifik membentang sepanjang pesisir samudra Pasifik dan melibatkan beberapa negara, termasuk Jepang. Wilayah ini menjadi pusat pertemuan lempeng tektonik, dan pergerakan antara lempeng-lempeng tersebut menjadi penyebab utama terjadinya gempa bumi.
Di Jepang, ada empat lempeng tektonik utama yang saling berinteraksi: Lempeng Pasifik, Lempeng Filipina, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Amerika Utara. Tumbukan dan pergeseran antara lempeng-lempeng ini menghasilkan tekanan yang sering kali dilepaskan dalam bentuk gempa bumi. Jepang juga memiliki beberapa palung laut dalam, yang memperburuk kondisi geologis negara ini dan meningkatkan risiko terjadinya gempa besar.
Palung Laut yang Menambah Risiko Gempa di Jepang
Salah satu penyebab utama gempa di Jepang adalah keberadaan Palung Jepang, sebuah palung samudra sedalam 8.410 meter yang terletak di sepanjang pesisir Jepang. Palung ini adalah zona yang sangat aktif secara seismik. Di dalam palung ini, terjadi subduksi, yaitu proses di mana lempeng Pasifik yang lebih berat menyelam ke bawah lempeng Eurasia. Proses ini menghasilkan gempa bumi yang sering terjadi di sekitar wilayah tersebut, dengan beberapa gempa besar seperti yang terjadi di Tohoku pada 2011.
Dengan adanya kondisi geologi yang sedemikian kompleks, Jepang menjadi negara dengan frekuensi gempa yang lebih tinggi dibandingkan negara lain. Kekuatan dan dampak dari gempa-gempa ini bervariasi, mulai dari yang kecil dan tak terdeteksi hingga yang sangat besar, dengan tsunami yang mengikuti.
Aktivitas Vulkanik yang Memicu Gempa
Selain aktivitas tektonik, gunung berapi aktif juga memainkan peran besar dalam meningkatkan jumlah gempa di Jepang. Negara ini memiliki lebih dari 100 gunung berapi aktif, yang sebagian besar terletak di sepanjang jalur lempeng tektonik. Ketika magma bergerak menuju permukaan, aktivitas ini dapat menghasilkan gempa bumi kecil yang disebabkan oleh pergeseran kerak bumi.
Contoh dari gunung berapi aktif yang sering menyebabkan gempa adalah Gunung Sakurajima di Kyushu, yang terkenal dengan letusannya. Aktivitas vulkanik ini dapat memicu guncangan yang terasa jauh di sekitar pulau-pulau Jepang.
Viral di Medsos Manga The Future I Saw Membuat Kepanikan Turis hingga Masyarakat Lokal

Belakangan ini, manga The Future I Saw mendapatkan perhatian besar karena menggambarkan prediksi gempa besar yang akan terjadi di Jepang pada 2025. Meskipun karya ini adalah fiksi, dampaknya sangat nyata. Banyak warga Jepang dan wisatawan yang merasa cemas, bahkan beberapa maskapai penerbangan dilaporkan membatalkan penerbangan ke Jepang karena panik yang ditimbulkan oleh manga ini.
Ramalan dalam manga tersebut menunjukkan ketakutan yang mendalam tentang ancaman gempa, yang sudah menjadi kenyataan bagi banyak orang di Jepang. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim dalam manga tersebut, ini menunjukkan bagaimana masyarakat Jepang telah terbiasa hidup dengan ancaman gempa yang selalu ada.
Jepang adalah negara yang terletak di wilayah yang sangat rawan gempa, dengan berbagai faktor geologis seperti subduksi lempeng, palung laut, dan aktivitas vulkanik yang menyebabkan seringnya gempa terjadi. Manga The Future I Saw mungkin hanya fiksi, namun ketakutan yang disebabkan oleh cerita tersebut mencerminkan bagaimana masyarakat Jepang terus menghadapi ancaman yang nyata setiap harinya.