Sumber Foto: International Gemini Observatory
Sains

Temuan Baru NASA: Betelgeuse Memiliki Bintang Pendamping, Ini Penjelasannya

Pinterpedia.com – Siapa yang nggak kenal Betelgeuse? Bintang raksasa merah yang jadi sorotan banyak astronom ini akhirnya mengungkapkan sebuah rahasia besar. Setelah bertahun-tahun menjadi subjek spekulasi, Betelgeuse kini dikonfirmasi memiliki bintang pendamping yang mengorbitnya. Buat kamu yang penasaran, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Bintang Betelgeuse, yang terletak di konstelasi Orion, memang dikenal karena fluktuasi kecerlangannya yang sangat dramatis. Ini membuat banyak astronom bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan bintang raksasa merah ini. Sebelumnya, beberapa teori mengatakan bahwa Betelgeuse bisa saja mengalami perubahan besar atau bahkan meledak menjadi supernova. Tapi ternyata, penjelasan yang lebih sederhana dan menarik telah ditemukan.

NASA akhirnya mengonfirmasi bahwa Betelgeuse punya bintang pendamping yang mengorbitnya. Penemuan ini datang dari tim astronom yang menggunakan teknologi terbaru untuk memotret bintang tersebut dengan detail yang lebih tinggi. Jadi, apa yang menyebabkan Betelgeuse berubah-ubah kecerlangannya? Ternyata, interaksi dengan bintang pendamping inilah yang menjadi salah satu penyebabnya.

Betelgeuse dan Keberadaan Bintang Pendamping

Penemuan bintang pendamping Betelgeuse terungkap berkat penggunaan teknik speckle imaging oleh tim astronom dari NASA Ames Research Center dan teleskop Gemini North yang terletak di Hawaii. Dengan teknologi ini, astronom berhasil mengamati bintang yang lebih redup mengorbit Betelgeuse, yang berjarak sekitar empat kali jarak Bumi ke Matahari. Bintang pendamping ini diperkirakan memiliki massa sekitar 1,5 kali massa Matahari dan diperkirakan akan tenggelam ke dalam Betelgeuse dalam waktu sekitar 10.000 tahun.

Bintang ini mengorbit cukup dekat dengan Betelgeuse dan cukup kuat untuk memengaruhi atmosfer bintang utama. Interaksi gravitasi antara kedua bintang ini menghasilkan fluktuasi kecerlangan yang kita lihat dari Bumi. Jadi, saat Betelgeuse tampak lebih terang atau lebih redup, hal ini bisa jadi karena gangguan dari bintang pendamping yang mengorbitnya.

Baca  Mikroba Usus Ternyata Dapat Membuang Bahan Kimia Abadi dari Tubuh, Simak Penjelasannya!

Penemuan bintang pendamping ini bukan hanya menarik karena mengungkap sebuah misteri lama, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sistem bintang ganda atau biner bekerja. Selain itu, ini juga memberi jawaban tentang bagaimana bintang raksasa merah seperti Betelgeuse bisa mengalami fluktuasi kecerlangan yang tajam. Tanpa bintang pendamping, mungkin kita akan terus bertanya-tanya tentang penyebab perubahan ini.

Sumber dari NASA Ames Research Center (2024) menjelaskan bahwa keberadaan bintang pendamping ini bisa menjelaskan variasi kecerlangan Betelgeuse yang dikenal dengan istilah Long Secondary Period (LSP). Fenomena LSP ini sebenarnya sudah lama menjadi teka-teki, namun kini kita tahu bahwa interaksi gravitasi antara Betelgeuse dan bintang pendampingnya adalah penyebab utama fluktuasi tersebut.

Bagaimana Ini Mengubah Pemahaman Kita Tentang Bintang Variabel?

Penemuan ini memberi wawasan baru dalam studi bintang variabel, terutama bagi para astronom yang tertarik mempelajari sistem biner dan bagaimana bintang-bintang ini saling mempengaruhi. Selain itu, observasi lebih lanjut tentang Betelgeuse dan bintang pendampingnya juga akan membuka peluang baru untuk mempelajari evolusi bintang raksasa merah dan cara mereka berinteraksi dengan bintang lainnya.

NASA dan tim astronom lainnya berencana melakukan pengamatan lebih lanjut untuk lebih memahami interaksi antara Betelgeuse dan bintang pendampingnya. Dengan informasi ini, kita bisa lebih memahami bagaimana sistem bintang seperti ini berevolusi dan apa yang akan terjadi pada Betelgeuse di masa depan.

Penemuan bintang pendamping Betelgeuse oleh tim astronom NASA membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang bintang variabel. Keberadaan bintang pendamping yang mengorbit Betelgeuse ini menjelaskan fluktuasi kecerlangan bintang yang sebelumnya menjadi misteri. Dengan pengamatan lanjutan, kita bisa lebih memahami mekanisme di balik variabilitas kecerlangan bintang raksasa merah dan proses evolusi bintang itu sendiri.