Pinterpedia.com – Pernah nggak lo merasa kecewa banget ketika foto yang lo posting di Instagram nggak dapet like sesuai harapan? Atau mungkin, lo merasa seolah-olah nggak ada yang notice usahamu? Lo bukan sendiri. Validasi—atau pengakuan dari orang lain—udah jadi bagian besar dari kehidupan kita, terutama di dunia digital yang serba instan ini. Tapi, kenapa sih kita butuh banget validasi itu? Apa manfaatnya buat kita? Dan gimana caranya kita bisa mendapatkannya tanpa jadi tergantung?

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Yuk, kita selami lebih dalam soal ini. Validasi emang punya kekuatan besar, nggak cuma buat kesehatan mental, tapi juga buat hubungan sosial kita. Tapi, di sisi lain, ketergantungan berlebihan pada validasi bisa merusak, lho. Di artikel ini, kita bakal bahas kenapa kita butuh validasi, manfaatnya, dan bagaimana cara mengelola pengakuan ini agar tetap sehat untuk mental kita.

Validasi Sebuah Kebutuhan Dasar Manusia yang Tak Terelakkan

Sebelum kita melangkah jauh, kita harus pahami dulu apa yang dimaksud dengan validasi. Secara sederhana, validasi itu adalah pengakuan atau penerimaan terhadap keberadaan dan usaha kita dari orang lain. Bisa berupa komentar positif, pujian, atau sekadar tanda suka. Dari dulu sampai sekarang, manusia memang dibekali dengan kebutuhan untuk diterima, dihargai, dan diakui oleh orang lain. Ini bukan hal baru, melainkan bagian dari kebutuhan psikologis yang sudah ada sejak kita dilahirkan.

Menurut Maslow’s Hierarchy of Needs, salah satu kebutuhan dasar manusia adalah penghargaan dari orang lain. Dalam dunia psikologi, kebutuhan ini dikenal sebagai kebutuhan akan harga diri, yang menunjukkan seberapa besar pengakuan yang kita dapatkan dari orang sekitar. Validasi memberikan perasaan aman dan diterima—sesuatu yang kita semua butuhkan untuk merasa sejahtera secara emosional. Ketika kita merasa dihargai, kita cenderung lebih percaya diri dan bahagia. Sebaliknya, jika kita tidak mendapat pengakuan, perasaan terisolasi dan rendah diri bisa muncul.

Manfaat Validasi untuk Kesehatan Mental

Sebagai manusia, kita pasti punya keinginan untuk merasa dihargai. Entah itu dalam hubungan pribadi, pekerjaan, atau media sosial, validasi bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental kita. Berikut beberapa manfaatnya:

•Mengurangi Perasaan Isolasi: Ketika seseorang memberi pengakuan terhadap kita, baik itu lewat kata-kata atau tindakan, itu bisa mengurangi rasa kesepian. Validasi membuat kita merasa terhubung dengan orang lain, yang tentunya sangat penting untuk kesehatan mental.

•Meningkatkan Rasa Percaya Diri: Apakah lo pernah ngerasa lebih percaya diri setelah mendapat pujian atau apresiasi? Itulah kekuatan validasi. Ketika orang lain mengakui usaha kita, kita merasa lebih berharga dan mampu menghadapinya dengan percaya diri.

•Mengurangi Stres dan Kecemasan: Pengakuan positif, entah dalam bentuk kata-kata atau tindakan, memberikan rasa lega dan mengurangi ketegangan. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Psychological Science, ditemukan bahwa penghargaan sosial dapat mengurangi kadar stres dalam tubuh dan meningkatkan kebahagiaan.

Validasi dalam Hubungan Sosial

Selain manfaat untuk kesehatan mental, validasi juga berperan penting dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Di dunia yang penuh dengan tekanan sosial ini, kita butuh merasa diterima dan dihargai dalam komunitas atau lingkungan kita.

•Meningkatkan Koneksi Emosional: Validasi adalah salah satu cara untuk mempererat hubungan antar individu. Ketika seseorang merasa dihargai dan diakui, hubungan mereka dengan orang lain menjadi lebih dalam dan lebih tulus. Misalnya, dalam pertemanan atau hubungan keluarga, memberi validasi bisa membantu menciptakan rasa saling percaya dan mendalam.

•Membangun Kepercayaan: Dalam hubungan apapun—baik itu percintaan, pertemanan, atau profesional—validasi memainkan peran kunci dalam membangun kepercayaan. Ketika orang merasa dihargai, mereka lebih terbuka dan cenderung lebih jujur dalam berkomunikasi.

Media Sosial Adalah Tempat Paling Populer untuk Cari Validasi

Di zaman digital ini, sosial media udah jadi tempat utama untuk mencari validasi. Dengan ribuan follower, like, dan komentar, kita bisa merasa dilihat dan diakui oleh banyak orang. Tapi, ada risiko besar yang bisa muncul jika kita terlalu bergantung pada pengakuan dari dunia maya ini.

•Efek Positif Sosial Media: Tentu aja, sosial media bisa jadi platform yang efektif untuk mendapatkan dukungan dan validasi, terutama bagi orang-orang yang mungkin merasa terisolasi di kehidupan nyata. Komentar positif dan apresiasi dari teman-teman atau pengikut bisa memberikan rasa percaya diri.

•Tapi Jangan Terlalu Ketergantungan: Sayangnya, terlalu sering mencari validasi lewat sosial media bisa membuat kita terjebak dalam siklus yang nggak sehat. Ketika kita terlalu mengandalkan likes dan komentar sebagai penentu nilai diri, kita jadi rentan terhadap perasaan cemas dan depresi jika tidak mendapat pengakuan yang kita harapkan. Ini yang sering disebut sebagai social media dependency.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Social and Clinical Psychology, semakin banyak waktu yang kita habiskan di sosial media, semakin besar pula risiko perasaan terisolasi dan cemas. Jadi, walaupun sosial media bisa memberikan validasi, jangan sampai itu mengontrol perasaan lo.

Menemukan Keseimbangan, Menerima Validasi Tanpa Ketergantungan

Tentu saja, validasi itu penting, tapi kita juga perlu tahu batasannya. Berikut beberapa tips agar kita bisa menerima validasi dengan sehat:

•Menerima Pujian dengan Bijak: Jangan merasa kecil hati atau rendah diri ketika mendapatkan validasi dari orang lain. Terimalah dengan rasa syukur, tapi jangan jadikan itu satu-satunya sumber kebahagiaan lo. Pahami bahwa validasi dari diri sendiri itu jauh lebih penting.

•Kembangkan Self-Validation: Sebelum mencari pengakuan dari orang lain, coba dulu untuk memberi validasi kepada diri sendiri. Menerima keberhasilan dan kekurangan dengan lapang dada bisa meningkatkan kesehatan mental tanpa harus bergantung pada pengakuan orang lain.

•Limitasi Sosial Media: Coba deh atur waktu lo di sosial media. Fokuskan diri pada kegiatan yang lebih produktif dan memberi lo kebahagiaan yang lebih mendalam daripada hanya mengejar likes atau komentar.

Validasi itu penting, tapi nggak boleh sampai mengontrol hidup lo. Kita semua butuh dihargai, tapi jangan sampai kehilangan diri hanya untuk mencari pengakuan eksternal. Ingat, kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, bukan hanya dari dunia maya. Mulai sekarang, nikmati validasi dengan cara yang sehat dan seimbang, biar lo bisa lebih bahagia dan percaya diri tanpa harus terus mencari pengakuan dari orang lain.