Pinterpedia.comGunung Semeru di Jawa Timur masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi sepanjang Agustus 2025. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan terjadi berkali-kali dengan variasi ketinggian kolom abu dan frekuensi yang cukup padat. Status gunung tetap berada di Level II (Waspada), namun pola erupsinya memerlukan perhatian serius, terutama bagi warga sekitar dan pendaki.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Berikut tujuh fakta terbaru terkait aktivitas Gunung Semeru hingga Saat Ini 14 Agustus 2025:

Foto-Foto Tangkapan Layar Tiktok @Hikeology

1. Empat Letusan dalam Satu Pagi

Pada 3 Agustus 2025, PVMBG mencatat empat kali letusan Gunung Semeru dalam rentang waktu pagi hari. Letusan tertinggi menghasilkan kolom abu setinggi 900 meter di atas puncak (±4.576 mdpl) dengan arah sebaran ke selatan dan barat daya. Informasi ini diolah dari Berbagai Sumber yang mengutip data visual pos pengamatan.

2. Kolom Abu Mencapai 1.000 Meter

Pada 12 dan 13 Agustus 2025, Semeru kembali mengalami letusan dengan kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak (±4.676 mdpl). Menurut PVMBG, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal, terbawa angin ke arah selatan. Kejadian ini menambah daftar letusan signifikan yang terjadi dalam bulan Agustus.

3. Letusan 14 Agustus Setinggi 500 Meter

Pada 14 Agustus 2025, terjadi letusan dengan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak (±4.176 mdpl). Walau ketinggiannya lebih rendah dibanding letusan sebelumnya, PVMBG mengingatkan bahwa material abu tetap dapat berdampak pada jarak pandang dan kesehatan pernapasan di area terdampak angin.

4. Aktivitas Mingguan Tinggi

Data PVMBG yang dirilis dan dihimpun Databoks Katadata menunjukkan bahwa pada pekan awal Agustus, Semeru tercatat 14 kali letusan dalam 7 hari. Sementara pada pekan sebelumnya, jumlah letusan mencapai 22 kali. Angka ini menunjukkan tren aktivitas yang relatif konsisten di level tinggi.

5. Detail Teknis Salah Satu Letusan

Salah satu letusan pada awal Agustus dicatat PVMBG memiliki kolom abu setinggi 800 meter, amplitudo maksimum 22 mm, dan durasi 181 detik. Data teknis seperti ini digunakan oleh tim pemantau gunung api untuk menganalisis potensi perubahan aktivitas di periode berikutnya.

6. Status Waspada Level II

Sejak awal 2025 hingga saat ini, status Gunung Semeru berada pada Level II (Waspada). Artinya, gunung menunjukkan peningkatan aktivitas di atas normal tetapi belum mengarah pada letusan besar yang memerlukan evakuasi skala luas. PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah dan mewaspadai potensi awan panas guguran.

7. Awan Guguran Masih Terjadi

Selain letusan vertikal yang menghasilkan kolom abu, PVMBG melaporkan adanya awan guguran yang meluncur ke arah tenggara dan selatan. Awan guguran membawa material vulkanik panas dan dapat mencapai jarak beberapa kilometer dari puncak, sehingga jalur di sektor tersebut dinyatakan berbahaya untuk aktivitas pendakian maupun pemukiman.

Fakta-fakta ini menegaskan bahwa aktivitas Gunung Semeru pada Agustus 2025 berada dalam fase yang perlu diwaspadai. PVMBG terus memantau perubahan parameter vulkanik untuk menentukan potensi eskalasi. Bagi penduduk dan pendaki, mematuhi rekomendasi jarak aman dan memperhatikan laporan resmi adalah langkah penting untuk mengurangi risiko.