Pinterpedia.com – Di zaman sekarang, informasi di lingkungan RT lebih cepat sampai lewat WhatsApp daripada lewat pengeras suara masjid atau papan pengumuman di pos ronda. Sekali kirim pesan di grup, dalam hitungan detik semua anggota bisa tahu — entah mereka langsung membacanya atau cuma “read” sambil nyengir.
Daftar Isi
Masalahnya, tidak semua pengumuman yang dikirim panitia lomba benar-benar dibaca dengan serius. Ada yang tenggelam di antara chat bercanda, ada yang terlalu panjang dan bikin malas scroll, bahkan ada yang kelewat formal sampai orang merasa “nanti saja bacanya.”
Kalau kamu mau bikin pengumuman lomba 17-an atau acara RT lainnya dan ingin pesanmu benar-benar diperhatikan, bukan cuma jadi penghuni arsip chat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Bukan sekadar soal gaya bahasa, tapi juga soal waktu, format, dan cara “menggoda” perhatian pembaca.
1. Kenali Karakter Warga dan Suasana Grup
Sebelum mengetik satu kata pun, amati dulu seperti apa dinamika grup WhatsApp RT kamu. Apakah isinya mayoritas bapak-bapak yang aktif pagi hari sebelum berangkat kerja? Atau ibu-ibu yang baru buka WhatsApp setelah selesai urusan dapur?
Kenapa ini penting? Karena ritme komunikasi memengaruhi cara orang merespons. Kalau grup cenderung bercanda, pengumuman kaku bisa tenggelam. Sebaliknya, kalau grup biasanya serius, bahasa terlalu santai bisa dianggap tidak resmi.
Triknya, sesuaikan nada bicaramu dengan “bahasa ibu” grup itu sendiri. Misalnya, jika grup sering menggunakan sapaan “Warga RT 05 yang terhormat,” kamu bisa menyelipkan kalimat pembuka yang masih sopan tapi tidak kaku, seperti:
“Halo, pejuang lomba 17-an RT 05! Siap-siap meriahkan lapangan kita minggu depan!”
2. Pilih Waktu Kirim yang Tepat
Banyak orang mengira “semakin cepat kirim, semakin cepat orang tahu.” Nyatanya, di grup WhatsApp, pesan bisa terkubur dalam beberapa menit jika dikirim di jam yang salah.
Berdasarkan kebiasaan umum warga, waktu ideal biasanya:
•Pagi jam 06.30–08.00 (orang baru bangun, buka WA sambil sarapan)
•Malam jam 19.00–21.00 (aktivitas rumah sudah selesai, orang santai buka ponsel)
Kirim di jam kerja atau siang bolong? Siap-siap pengumumanmu dilewati begitu saja, atau dibaca setengah hati sambil rapat.
3. Gunakan Judul Pesan yang Menggigit Perhatian
Judul adalah pintu masuk. Kalau dari awal tidak menarik, kemungkinan orang akan menunda membacanya. Hindari judul hambar seperti “Pengumuman Lomba” yang terasa datar.
Coba pakai kalimat yang memancing rasa penasaran atau semangat. Misalnya:
•“Siapa Cepat Dia Juara! Jadwal Lomba 17-an RT Kita Siap Dirilis!”
•“Bocoran Lomba 17-an: Ada Hadiah Rahasia Menanti!”
Judul seperti ini membuat orang penasaran untuk membaca sampai habis, tanpa harus memakai clickbait murahan.
4. Format Teks yang Rapi dan Ramah Mata
Ingat, orang membaca di layar ponsel. Teks panjang tanpa jeda membuat mata lelah. Gunakan bullet points, nomor, atau spasi antar paragraf agar informasi mudah dipindai.
Struktur yang ideal:
1.Nama lomba
2.Tanggal & jam
3.Tempat
4.Aturan singkat
5.Kontak panitia
Kalau ada banyak lomba, pisahkan setiap jenis lomba dengan garis atau emoji yang relevan, misalnya:
🏃♂️ Lomba Balap Karung
📅 17 Agustus, 08.00 WIB
📍 Lapangan RT 05
📌 Wajib bawa karung sendiri
☎ Panitia: 08xxxxxxx
Format seperti ini membuat pengumuman lebih ramah di mata pembaca.
5. Gunakan Bahasa yang Ramah tapi Tegas
Bahasa ramah membuat warga merasa diajak, bukan diperintah. Tapi ramah saja tidak cukup, harus tetap tegas agar aturan jelas.
Contoh kurang efektif:
“Kalau mau ikut lomba, silakan daftar.”
Contoh lebih efektif:
“Pendaftaran lomba dibuka sampai 14 Agustus pukul 20.00 WIB. Daftar lewat Bu Rini (08xxxxxx) sebelum waktu tersebut, ya!”
Dengan begitu, warga tahu apa yang harus dilakukan dan kapan batasnya.
6. Sertakan Visual yang Menarik
Di WhatsApp, gambar dan video jauh lebih menarik perhatian daripada teks saja. Kamu bisa membuat poster digital dengan desain sederhana lewat Canva, lalu tempelkan di pengumuman.
Poster bisa memuat:
•Judul acara
•Jadwal singkat
•Foto lomba tahun lalu (agar ada sentuhan nostalgia)
•Warna yang mencolok tapi tetap rapi
Kalau ingin lebih kreatif, buat video 20–30 detik berisi cuplikan lomba tahun sebelumnya, tambahkan teks “Siap mengulang keseruan ini?” — dijamin orang akan menonton.
7. Sisipkan Ajakan Partisipasi yang Menggugah
Pengumuman yang hanya memberi info biasanya cepat dilupakan. Sisipkan kalimat ajakan yang mengundang rasa memiliki. Misalnya:
“Lomba ini bukan cuma soal menang, tapi soal bikin kenangan bareng tetangga. Yuk, ramaikan dan tunjukkan semangat kita!”
Gunakan emoji seperlunya untuk memberi nuansa hidup, tapi jangan berlebihan. Dua atau tiga emoji sudah cukup memberi energi pada pesan tanpa membuatnya terlihat seperti spam.
Membuat pengumuman lomba di grup WhatsApp RT yang efektif itu mirip seperti mengundang teman ke acara pribadi: harus jelas, hangat, dan memancing rasa ingin datang. Dengan mengenali kebiasaan warga, memilih waktu kirim yang tepat, membuat judul yang “menggigit,” memformat pesan secara rapi, memakai bahasa ramah-tegas, menambahkan visual, dan menyisipkan ajakan partisipasi, peluang pesanmu dibaca sampai habis akan jauh lebih besar.
Ingat, pengumuman bukan hanya alat memberi tahu, tapi juga cara menyalakan semangat bersama. Jadi, kalau tahun ini kamu kebagian tugas sebagai “penyampai kabar baik” di grup RT, pastikan pesanmu jadi bahan obrolan hangat, bukan sekadar arsip yang terlewat.