Promo itu bukan sekadar “diskon”. Bisa berupa beli dua gratis satu, bonus topping, atau bahkan sekadar stiker lucu. Di pedesaan, promo kecil kayak “diskon seribu buat anak sekolah” bisa bikin tempat jualanmu jadi favorit.
6. Pelayanan Kurang Ramah
Orang sering lupa, jualan itu bukan cuma soal produk, tapi juga interaksi. Kalau penjualnya ketus, cuek, atau wajahnya kusut kayak baru kalah judi, pembeli bakal kapok.
Pelayanan ramah, cepat, dan sedikit basa-basi ringan itu modal penting. Apalagi di kabupaten atau pedesaan, di mana interaksi personal jauh lebih dihargai daripada sekadar transaksi. Senyum itu gratis, tapi efeknya bisa bikin pelanggan balik berkali-kali.
7. Rasa Tidak Konsisten
Kesalahan paling mematikan: rasa yang angin-anginan. Hari ini es teh manis, besok cuma terasa seperti air dingin dengan hint gula. Pelanggan bisa terima harga naik, bisa toleran kalau tempat jualan sempit, tapi mereka nggak bisa kompromi soal rasa.
Kalau franchise sudah kasih SOP, ikuti. Kalau racik sendiri, catat komposisi dan jangan ubah seenaknya. Ingat, konsistensi rasa itu tiket loyalitas pelanggan. Orang rela jalan lebih jauh hanya untuk rasa yang pasti.
Banyak orang bilang bisnis minuman pinggir jalan itu gampang. Padahal, gampang buka, sulit bertahan. Kesalahan kecil soal tempat jualan, harga, tren, hingga pelayanan bisa bikin usahamu kandas sebelum balik modal.
Kuncinya ada di detail: tempat yang terlihat, harga yang masuk akal, pelayanan ramah, dan rasa yang konsisten. Ditambah sedikit promo kreatif, peluangmu bertahan jauh lebih besar. Jangan jadi bagian dari deretan banner pudar yang tinggal cerita.