Pinterpedia.com – Pada 17 Agustus 2025, Indonesia akan meluncurkan Payment ID, sebuah sistem transaksi digital terintegrasi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Sistem ini memungkinkan semua transaksi keuangan, dari pembayaran hingga transfer antarbank, dapat dilakukan hanya dengan menggunakan NIK sebagai identitas utama. Dengan adanya Payment ID, Indonesia berharap untuk mempermudah transaksi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus menciptakan transparansi dan efisiensi yang lebih tinggi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Namun, Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengembangkan sistem berbasis identitas digital untuk transaksi. Beberapa negara telah lebih dulu menerapkan sistem serupa dengan berbagai keunggulannya masing-masing. Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 sistem transaksi digital yang serupa dengan Payment ID, serta keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh setiap sistem di negara-negara tersebut.

1. India: Aadhaar dan Unified Payments Interface (UPI)

India telah mengembangkan Aadhaar, sebuah sistem identitas digital berbasis biometrik yang digunakan oleh lebih dari 1,2 miliar penduduknya. Aadhaar tidak hanya digunakan untuk verifikasi identitas dalam layanan publik tetapi juga untuk transaksi finansial. Tidak hanya itu, India juga mengembangkan Unified Payments Interface (UPI) yang memungkinkan pembayaran instan antarbank hanya dengan menggunakan nomor telepon atau ID virtual yang terhubung ke Aadhaar.

Keunggulan:

•Aadhaar memungkinkan verifikasi identitas menggunakan data biometrik, yang memberikan lapisan keamanan lebih dibandingkan sistem berbasis PIN atau kata sandi.

•UPI memungkinkan transaksi antarbank secara real-time tanpa biaya tambahan, menjadikannya salah satu platform pembayaran tercepat dan paling efisien di dunia.

•UPI terintegrasi dengan berbagai aplikasi pembayaran, memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi lintas platform dengan satu ID.

Perbandingan dengan Payment ID:

•Payment ID di Indonesia menggunakan NIK sebagai identitas digital untuk transaksi, sementara Aadhaar menggunakan biometrik sebagai sistem verifikasi.

•UPI menawarkan sistem pembayaran antarbank instan yang lebih terfokus pada kecepatan transfer uang, sementara Payment ID lebih mengarah pada pengintegrasian seluruh transaksi keuangan ke dalam satu platform yang berbasis identitas nasional.

2. Estonia: e-Residency dan X-Road

Estonia dikenal sebagai pelopor dalam pengembangan identitas digital. Melalui program e-Residency, Estonia memungkinkan warga negara dari seluruh dunia untuk mengakses layanan digital negara ini, termasuk mendirikan perusahaan dan menandatangani dokumen secara elektronik. Sistem ini didukung oleh X-Road, platform yang memungkinkan pertukaran data antara lembaga pemerintah dan sektor swasta secara aman.

Keunggulan:

•e-Residency memungkinkan akses ke layanan digital negara Estonia, membuka kesempatan bagi orang-orang di luar negeri untuk terlibat dalam ekonomi digital.

•X-Road menyediakan interoperabilitas data antar lembaga, meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam administrasi publik.

•Sistem ini memastikan keamanan tinggi dalam pertukaran data antar lembaga dengan enkripsi yang kuat.

Perbandingan dengan Payment ID:

•Payment ID berfokus pada transaksi finansial, sementara e-Residency lebih terfokus pada layanan administratif dan bisnis digital.

•X-Road memberikan kemudahan dalam bertukar data antara berbagai lembaga, sedangkan Payment ID lebih terintegrasi untuk keperluan transaksi keuangan dan pembayaran.

3. Singapura: SingPass dan PayNow

Singapura memiliki sistem identitas digital SingPass, yang memungkinkan warga negara untuk mengakses lebih dari 300 layanan publik secara elektronik, mulai dari pengajuan pajak hingga verifikasi pembayaran. Di samping itu, PayNow memungkinkan transfer dana antarbank hanya dengan menggunakan nomor telepon atau NRIC (nomor identitas nasional).

Keunggulan:

•SingPass memberikan akses mudah ke layanan publik dan memungkinkan verifikasi identitas yang cepat dan efisien.

•PayNow memungkinkan transfer uang antarbank instan menggunakan nomor telepon, membuatnya sangat praktis untuk transaksi harian.

•Sistem ini dilengkapi dengan tingkat keamanan tinggi melalui enkripsi dan otentikasi dua faktor.

Perbandingan dengan Payment ID:

•SingPass lebih berfokus pada akses ke layanan publik dan administrasi negara, sementara Payment ID berfokus pada transaksi keuangan.

•PayNow memungkinkan transaksi antarbank instan dengan menggunakan nomor telepon atau NRIC, sedangkan Payment ID mengintegrasikan transaksi keuangan dengan NIK.

4. China: e-CNY (Digital Yuan)

China meluncurkan e-CNY, atau Digital Yuan, yang merupakan mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral China, People’s Bank of China. Sistem ini memungkinkan transaksi keuangan berbasis mata uang digital yang terhubung langsung dengan identitas pengguna, sehingga mempermudah pembayaran dan memungkinkan pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah.

Keunggulan:

•e-CNY memberikan kontrol penuh kepada pemerintah China atas aliran uang dan transaksi finansial, yang dapat mempermudah pengawasan dan mencegah aktivitas ilegal.

•e-CNY memungkinkan transaksi instan dan aman, mengurangi biaya transaksi tradisional.

•Sistem ini juga membuka akses ke layanan keuangan digital bagi individu yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank.

Perbandingan dengan Payment ID:

•Payment ID menggunakan NIK untuk mengidentifikasi pengguna dalam transaksi keuangan, sementara e-CNY adalah mata uang digital yang langsung terintegrasi dengan ekonomi negara.

•e-CNY lebih fokus pada kontrol moneter dan pengawasan transaksi secara nasional, sementara Payment ID bertujuan untuk mengintegrasikan transaksi pribadi dan keuangan dalam satu identitas digital.

5. Brasil: CPF dan Pix

Brasil menggunakan CPF (Cadastro de Pessoas Físicas) sebagai nomor identitas nasional, yang digunakan untuk keperluan pajak dan transaksi keuangan. Mereka juga memperkenalkan Pix, sistem pembayaran instan yang memungkinkan transfer uang antarbank hanya dengan menggunakan nomor CPF atau nomor telepon.

Keunggulan:

•Pix memungkinkan transfer uang antarbank secara instan tanpa biaya tambahan, mempermudah proses pembayaran dan transaksi antar lembaga keuangan.

•CPF berfungsi sebagai identitas digital yang mengintegrasikan layanan publik dan transaksi finansial.

•Sistem ini sangat efisien dan mengurangi biaya transaksi yang sering terkait dengan metode pembayaran tradisional.

Perbandingan dengan Payment ID:

•Payment ID mengintegrasikan NIK sebagai identitas utama untuk seluruh transaksi keuangan, sementara Pix lebih terfokus pada transaksi instan antarbank.

•CPF di Brasil berfungsi lebih untuk keperluan administrasi dan pajak, sedangkan Payment ID lebih menitikberatkan pada efisiensi dan integrasi transaksi keuangan secara keseluruhan.

Payment ID Indonesia akan membawa banyak perubahan dalam cara kita melakukan transaksi keuangan, dan meskipun serupa dengan sistem identitas digital yang sudah diterapkan di negara lain, seperti Aadhaar di India, e-Residency di Estonia, SingPass di Singapura, e-CNY di China, dan Pix di Brasil, sistem ini tetap memiliki keunikannya sendiri. Payment ID akan memungkinkan setiap transaksi, baik transfer uang maupun pembayaran, terhubung dengan satu identitas tunggal—NIK—membuatnya lebih terintegrasi dan mudah diakses.

Dengan peluncuran Payment ID pada 17 Agustus 2025, Indonesia siap memasuki era baru dalam transaksi digital, yang lebih aman, efisien, dan transparan.