Pinterpedia.com – QRIS sudah jadi “senjata utama” banyak orang saat berbelanja. Cukup buka aplikasi mobile banking, scan kode, klik bayar, dan selesai—nggak perlu ribet bawa uang tunai atau repot hitung kembalian. Tapi kemudahan ini juga datang dengan tantangan: kalau salah klik atau nggak teliti, saldo bisa melayang dalam hitungan detik.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Makanya, penting banget untuk punya kebiasaan aman saat transaksi QRIS. Biar belanja tetap praktis tapi dompet digital kamu nggak jadi sasaran empuk penipuan atau kesalahan teknis, simak 12 tips berikut yang bisa langsung kamu terapkan.

1. Pastikan Aplikasi Mobile Banking Resmi dan Terbaru

Jangan pernah transaksi pakai aplikasi hasil unduhan dari sumber yang nggak jelas. Pastikan kamu mengunduh mobile banking langsung dari Play Store atau App Store. Update secara rutin karena setiap pembaruan biasanya membawa peningkatan keamanan dan perbaikan bug yang bisa jadi celah peretas.

2. Periksa Nama Merchant Sebelum Konfirmasi

Setelah scan QRIS, layar aplikasi akan menampilkan nama penerima. Luangkan beberapa detik untuk memastikan nama itu sesuai dengan tempat kamu berbelanja. Kalau yang muncul malah nama pribadi atau perusahaan asing yang mencurigakan, batalkan dan konfirmasi ke kasir.

3. Waspadai QR Code yang Dicetak Ulang

Modus penipuan sekarang makin kreatif—salah satunya mengganti QR asli dengan yang palsu di meja kasir atau papan promosi. Biasakan memeriksa apakah QRIS terlihat baru ditempel atau tidak rapi. Kalau ragu, minta kasir menampilkan kode QR langsung dari mesin kasir atau layar resmi.

4. Gunakan Jaringan Internet yang Aman

Menggunakan Wi-Fi publik tanpa proteksi saat melakukan transaksi QRIS bisa membuka peluang pencurian data. Sebisa mungkin gunakan paket data pribadi atau, kalau harus pakai Wi-Fi umum, aktifkan VPN untuk menambah lapisan keamanan.

5. Aktifkan Notifikasi Transaksi

Hampir semua aplikasi mobile banking punya fitur notifikasi real-time. Aktifkan fitur ini supaya setiap kali ada uang keluar, kamu langsung tahu. Kalau ada transaksi mencurigakan, kamu bisa segera menghubungi pihak bank.

6. Simpan Bukti Pembayaran

Setelah transaksi berhasil, simpan bukti digital (screenshot atau unduh struk elektronik). Ini berguna kalau terjadi kesalahan nominal atau jika merchant mengklaim belum menerima pembayaran. Bukti ini juga memudahkan proses komplain ke bank atau penyedia layanan QRIS.

7. Batasi Akses ke Mobile Banking

Lindungi aplikasi mobile banking dengan PIN, sidik jari, atau face ID. Jangan pernah membagikan kode OTP atau password ke siapa pun, termasuk yang mengaku dari pihak bank. Ingat, bank tidak pernah meminta informasi rahasia melalui telepon atau pesan instan.

8. Jangan Simpan Data Login di Perangkat Bersama

Kalau kamu sering berganti perangkat atau menggunakan ponsel bersama orang lain, matikan fitur auto login atau remember password. Ini mencegah orang lain masuk ke akun mobile banking tanpa izin.

9. Pahami Limit Transaksi Harian

Setiap bank punya batas maksimal transaksi QRIS per hari. Atur limit sesuai kebutuhan—misalnya Rp500.000 atau Rp1.000.000—untuk meminimalkan kerugian jika akunmu disalahgunakan.

10. Periksa Nominal Sebelum Klik Bayar

Ini sederhana tapi krusial. Pastikan jumlah yang tertulis sesuai dengan barang atau jasa yang kamu beli. Salah ketik atau keliru baca bisa bikin kamu membayar lebih dari yang seharusnya.

11. Rutin Cek Mutasi Rekening

Jangan tunggu sampai akhir bulan untuk mengecek riwayat transaksi. Luangkan waktu seminggu sekali untuk memantau mutasi. Kalau ada transaksi yang nggak kamu lakukan, segera laporkan ke bank.

12. Segera Laporkan Jika Ada Kejanggalan

Kalau kamu merasa ada yang tidak beres—entah itu saldo berkurang tanpa sebab, QRIS mencurigakan, atau aplikasi mobile banking bermasalah—jangan tunda. Hubungi call center bank, simpan nomor laporan, dan kalau perlu laporkan juga ke Bank Indonesia melalui kanal resmi.

Transaksi QRIS memang memudahkan hidup, tapi keamanan tetap harus jadi prioritas. Dengan membiasakan diri memeriksa detail, menjaga kerahasiaan akun, dan selalu waspada pada lingkungan sekitar, kamu bisa menikmati belanja tanpa takut saldo hilang sia-sia. Ingat, keamanan digital itu bukan cuma urusan teknologi—tapi juga tentang disiplin pengguna.