Pinterpedia.comGaji pas-pasan bukan alasan untuk tidak berinvestasi. Bahkan, dengan penghasilan terbatas, Anda tetap bisa mulai menumbuhkan kekayaan dan merencanakan masa depan yang lebih baik. Sering kali, banyak orang merasa bahwa investasi hanya untuk mereka yang berpenghasilan besar atau sudah mapan. Padahal, kenyataannya investasi adalah hak setiap orang, termasuk mereka yang gajinya terbatas. Jadi, bagaimana cara memulai? Tenang, Anda bisa melakukannya dengan langkah yang sederhana dan terencana. Berikut adalah tips investasi yang bisa Anda terapkan meskipun dengan anggaran terbatas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

1. Menyusun Anggaran yang Realistis

Sebelum mulai berinvestasi, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengevaluasi dan menyusun anggaran bulanan. Ini mungkin terdengar sepele, tetapi kunci utama dari pengelolaan keuangan yang sukses terletak pada pengaturan anggaran yang tepat.

Cobalah untuk memisahkan pengeluaran Anda ke dalam beberapa kategori, seperti kebutuhan dasar (makan, transportasi, tagihan), tabungan, dan investasi. Setelah itu, tentukan berapa persen dari penghasilan yang bisa dialokasikan untuk investasi tanpa mengorbankan kebutuhan hidup sehari-hari.

Misalnya, jika gaji Anda adalah Rp4.000.000, alokasikan sekitar 10%-15% dari pendapatan Anda untuk investasi. Meski terlihat kecil, namun konsistensi ini akan membantu Anda mengembangkan investasi secara perlahan.

Gunakan aplikasi pengelola keuangan untuk melacak pengeluaran dan memastikan Anda bisa menyisihkan sebagian kecil uang untuk investasi.

2. Mulai dari Investasi yang Tidak Membutuhkan Modal Besar

Investasi tidak selalu harus diawali dengan jumlah besar. Ada banyak instrumen investasi yang memungkinkan Anda untuk mulai dengan modal kecil. Beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan, antara lain:

  • Reksa Dana Pasar Uang: Dengan modal yang sangat terjangkau, Anda bisa mulai berinvestasi di reksa dana pasar uang yang cenderung lebih aman. Hasilnya memang tidak besar, namun cukup stabil.

  • Emas Fisik atau Emas Digital: Emas selalu menjadi pilihan investasi yang menarik karena sifatnya yang cenderung meningkat seiring waktu. Anda bisa mulai membeli emas dengan jumlah kecil dan menambahkannya sedikit demi sedikit.

  • Investasi Mikro: Banyak platform investasi mikro yang memungkinkan Anda untuk mulai berinvestasi dengan nominal yang sangat kecil, bahkan mulai dari Rp10.000 per bulan.

Jangan fokus pada keuntungan besar dalam jangka pendek, tetapi bangun kebiasaan berinvestasi kecil yang konsisten.

3. Investasi Otomatis: Menjadikan Investasi Sebagai Kebiasaan

Jika Anda merasa kesulitan untuk menyisihkan uang secara manual, cobalah untuk mengatur sistem investasi otomatis. Dengan cara ini, sebagian kecil dari gaji Anda akan langsung ditarik dan diinvestasikan tanpa Anda harus berpikir tentangnya.

Misalnya, Anda bisa mengatur agar setiap bulan 5% dari gaji langsung masuk ke rekening investasi atau reksa dana Anda. Cara ini akan membantu Anda untuk disiplin dalam berinvestasi, bahkan tanpa harus melakukan banyak usaha atau pemikiran. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan konsep dollar-cost averaging (DCA), yaitu berinvestasi dalam jumlah yang tetap setiap periode meski harga instrumen investasi naik turun.

Mulailah dengan angka yang kecil, seperti Rp100.000 per bulan, dan konsisten menambah jumlahnya seiring dengan perkembangan finansial Anda.

4. Pilih Investasi yang Sesuai dengan Tujuan Keuangan

Setiap orang pasti memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda. Ada yang berinvestasi untuk membeli rumah, ada yang ingin mempersiapkan dana pensiun, atau bahkan ada yang sekadar ingin menambah penghasilan pasif. Pahami tujuan Anda terlebih dahulu, lalu pilihlah jenis investasi yang sesuai.

Jika tujuan Anda adalah untuk jangka panjang, seperti pensiun atau membeli rumah, maka Anda bisa memilih investasi yang memberikan imbal hasil lebih besar meskipun risikonya sedikit lebih tinggi, seperti saham atau reksa dana saham. Namun, jika tujuan Anda lebih jangka pendek (misalnya untuk dana darurat), maka lebih baik memilih investasi yang lebih aman dan likuid, seperti deposito atau reksa dana pasar uang.

Tentukan tujuan investasi Anda terlebih dahulu, dan pilih instrumen yang sesuai dengan waktu yang Anda miliki untuk mencapainya.

5. Kejar Ilmu, Jangan Hanya Kejar Keuntungan

Berinvestasi bukan hanya soal menaruh uang dan menunggu hasil. Anda harus belajar dan memahami apa yang Anda investasikan. Terutama jika Anda baru pertama kali terjun ke dunia investasi, sangat penting untuk mengedukasi diri sendiri. Jangan hanya mengandalkan saran orang lain atau mengikuti tren tanpa pemahaman yang cukup.

Ada banyak sumber daya yang bisa Anda manfaatkan, seperti buku, kursus online, artikel, atau bahkan webinar yang membahas tentang investasi. Semakin banyak pengetahuan yang Anda miliki, semakin baik keputusan yang dapat Anda buat dalam memilih instrumen investasi yang sesuai.

Luangkan waktu setiap minggu untuk membaca dan mendalami lebih dalam tentang investasi. Seiring waktu, pengetahuan Anda akan bertambah dan memudahkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih tepat.

6. Bangun Dana Darurat Sebelum Berinvestasi Lebih Lanjut

Sebelum mulai berinvestasi lebih agresif, pastikan Anda sudah memiliki dana darurat yang cukup. Dana darurat adalah uang cadangan yang dapat digunakan untuk keperluan mendesak atau keadaan darurat, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan. Memiliki dana darurat akan membuat Anda merasa lebih tenang dan tidak perlu menarik investasi Anda jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Idealnya, dana darurat yang Anda miliki sebaiknya cukup untuk menutupi pengeluaran hidup selama 3 hingga 6 bulan. Setelah dana darurat tercapai, barulah Anda bisa berinvestasi lebih agresif dengan uang yang lebih bebas.

Prioritaskan dana darurat terlebih dahulu. Setelah itu, alihkan fokus Anda ke investasi dengan modal yang lebih besar.

7. Sabar dan Disiplin

Salah satu hal yang paling penting dalam berinvestasi adalah kesabaran. Jangan mengharapkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Investasi adalah perjalanan panjang yang membutuhkan waktu dan disiplin. Jangan tergoda untuk melakukan penarikan dana terlalu cepat atau mengikuti tren pasar yang volatile tanpa pemahaman yang jelas.

Ingat, keberhasilan investasi datang dari kebiasaan yang konsisten, bukan dari keputusan impulsif atau ingin cepat kaya.

Meskipun Anda memiliki penghasilan yang terbatas, bukan berarti Anda tidak bisa memulai investasi. Kuncinya adalah memulai dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan dan kapasitas Anda, serta selalu menjaga disiplin dan kesabaran. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, bahkan dengan gaji pas-pasan, Anda bisa mulai menumbuhkan kekayaan untuk masa depan yang lebih baik.