Pinterpedia.com – Seperti yang kita tahu, pasar saham adalah barometer penting untuk mengukur kesehatan ekonomi sebuah negara. Nah, di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indikator utama yang digunakan untuk mengukur pergerakan pasar saham. IHSG bukan hanya sekadar angka yang tertera setiap hari, tetapi juga mencerminkan banyak hal penting tentang kondisi pasar modal, sentimen investor, dan bahkan arah kebijakan ekonomi negara. Bagi yang baru masuk ke dunia saham, mungkin IHSG masih terdengar agak asing, tapi percayalah, memahaminya akan memberi kamu banyak insight tentang bagaimana pasar bekerja.
Apa Itu IHSG?
IHSG adalah indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara sederhana, IHSG bisa kita anggap sebagai gambaran umum bagaimana kondisi pasar saham di Indonesia. Saat IHSG naik, itu berarti banyak saham yang tercatat di BEI menunjukkan kinerja positif, dan sebaliknya. Ini adalah indikator yang sangat penting, karena selain memberikan gambaran soal sentimen pasar, IHSG juga bisa menjadi sinyal bagi investor untuk mengambil keputusan.
IHSG pertama kali dihitung pada 1 April 1983 oleh BEI, dengan angka dasar 100 pada 10 Agustus 1982. Artinya, sejak hari pertama perhitungannya, IHSG sudah menjadi acuan utama bagi investor di Indonesia untuk memantau pergerakan pasar saham. Kalau kamu melihat nilai IHSG yang tercantum di berbagai media, itu adalah angka yang menunjukkan keseluruhan kinerja pasar modal Indonesia dalam satu periode waktu tertentu.
Peran IHSG dalam Pasar Modal Indonesia
IHSG memiliki beberapa peran penting dalam ekosistem pasar modal Indonesia. Di bawah ini, ada beberapa peran utama IHSG yang harus