Olahraga

Lari Jauh Tanpa Kelelahan, Simak 12 Tips Menjaga Energi Agar Tak Cepat Terkuras Habis!

Pernahkah kamu merasa seolah tubuhmu berhenti bekerja saat kamu baru saja berlari beberapa kilometer? Lari jarak jauh memang menguji kekuatan fisik, tapi lebih dari itu, lari jarak jauh juga menguji bagaimana kita mengelola energi kita. Bagi banyak orang, rasa lelah bisa datang lebih cepat dari yang diinginkan, bahkan sebelum mencapai garis finish. Lalu, apa yang perlu dilakukan agar energi kamu tetap terjaga hingga kilometer terakhir? Yuk, simak 12 tips menjaga energi saat lari jauh yang bakal bikin kamu tetap bertenaga!

1. Bahan Bakar Awal

Sama seperti mobil yang butuh bahan bakar, tubuh kamu juga butuh energi sebelum lari. Mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks, seperti oatmeal, roti gandum, atau nasi, bisa memberi cadangan energi yang bertahan lebih lama. Hindari makanan berlemak atau berat yang bisa membuatmu merasa lesu. Cobalah makan sekitar 1-2 jam sebelum mulai berlari agar tubuh punya waktu untuk mencerna dan menyerap energi.

2. Jangan Lupa Hidrasi

Dehidrasi adalah musuh utama pelari jarak jauh. Pastikan tubuhmu cukup terhidrasi sebelum berlari. Air putih adalah pilihan utama, tapi minuman yang mengandung elektrolit juga bisa membantu, apalagi jika kamu berlari di cuaca panas. Minum secukupnya sebelum berlari dan pastikan kamu tidak minum terlalu banyak dalam satu waktu agar perutmu tidak terasa penuh atau berat.

Baca Juga  Nonton Wimbledon 2025, Berikut Jadwal dan Informasi Lengkap dan Bintang Tenis Terbaik

3. Postur Tubuh yang Tepat dan Kurangi Beban Fisik

Terkadang kita tidak sadar bahwa postur tubuh yang buruk bisa membebani tubuh dan cepat membuatmu lelah. Berdiri tegak dengan tubuh sedikit condong ke depan, relaksasikan tangan dan bahu, dan jaga agar langkahmu tetap ringan dan tidak terlalu panjang. Teknik berlari yang efisien dapat menghemat banyak energi sepanjang perjalanan.

4. Jaga Pacing, Jangan Terburu-Buru di Awal

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan pelari jarak jauh adalah terlalu cepat di awal. Mungkin kamu merasa semangat dan ingin menaklukkan jarak secepat mungkin, tapi hal ini justru bisa membuat tubuh cepat kehabisan energi. Mulailah dengan pace yang lebih pelan, dan biarkan tubuhmu menyesuaikan diri. Jika kamu bisa berbicara dengan mudah saat berlari, berarti pace-mu tepat.

5. Makan Ringan Saat Berlari, Isi Ulang Energi

Selama berlari jauh, energi kamu pasti akan terkuras, terutama setelah sekitar 90 menit. Untuk menjaga agar kamu tetap bertenaga, bawa makanan ringan seperti gel energi, bar energi, atau buah kering. Makanan-makanan ini cepat diserap tubuh dan memberi energi instan tanpa memperberat perut. Pastikan kamu juga mengonsumsi elektrolit untuk menggantikan yang hilang lewat keringat.

6. Berhenti Sebentar, Istirahat Secukupnya

Mungkin terdengar kontraproduktif untuk berhenti saat berlari, tapi berhenti sejenak selama 20–30 detik bisa memberi manfaat besar. Ini memberi waktu tubuh untuk pulih sejenak, mengatur napas, dan mengurangi kelelahan otot. Jeda singkat ini bisa membantumu untuk kembali berlari dengan penuh energi.

7. Fokus pada Pernapasan: Menghemat Energi dengan Bernapas

Pernapasan yang buruk bisa membuat kamu cepat lelah. Cobalah berlatih pernapasan diafragma, yaitu bernapas dengan perut, bukan dada. Ini memungkinkan tubuhmu mendapatkan oksigen lebih banyak dan mengurangi rasa lelah. Cobalah bernapas dengan ritme, misalnya dua langkah bernapas masuk, dua langkah bernapas keluar, untuk menjaga konsistensi.

Baca Juga  Top Lima Pemain Sepak Bola Termahal di Dunia Tahun 2025

8. Jaga Mentalitas Positif: Pikiran Memengaruhi Energi

Saat lari, terutama pada jarak jauh, banyak pelari yang mengalami penurunan mental atau bahkan merasa “terjebak” dalam kelelahan. Itulah sebabnya penting untuk menjaga mental tetap positif. Fokuskan dirimu pada setiap langkah, rayakan pencapaian kecil, dan ingat tujuan akhirmu. Jika kamu merasa lelah, ubah fokus pikiranmu ke hal-hal yang positif seperti musik favorit atau visualisasi garis finish.

9. Mengatur Jeda, Kombinasikan Berlari dan Jalan

Jika kamu merasa mulai kehabisan tenaga, coba jalani kombinasi antara berlari dan berjalan. Berjalan beberapa menit setelah berlari selama 5-10 menit bisa memberikan pemulihan cepat dan memungkinkan kamu untuk mengumpulkan energi untuk kembali berlari. Ini adalah strategi yang digunakan banyak pelari maraton untuk menjaga stamina.

10. Pakai Teknologi untuk Memantau Kinerja

Gunakan jam tangan pintar atau aplikasi pelacakan lari untuk memantau kecepatan, jarak, dan detak jantung. Alat ini tidak hanya membantu kamu tetap berada dalam zona pace yang optimal, tetapi juga memberikan motivasi dan data yang dapat meningkatkan performa kamu secara keseluruhan.

11. Kenali Tanda-Tanda Tubuhmu, Jangan Paksakan Diri

Mendengarkan tubuh sangat penting untuk menghindari cedera dan kelelahan yang berlebihan. Jika kamu mulai merasa pusing, mual, atau nyeri yang tidak biasa, segera ambil langkah mundur dan pertimbangkan untuk berjalan atau berhenti sejenak. Jaga tubuhmu, dan jangan merasa tertekan untuk terus berlari jika sudah ada sinyal bahaya.

12. Pemulihan Setelah Lari, Isi Ulang Energi yang Hilang

Setelah menyelesaikan lari, jangan langsung berhenti begitu saja. Peregangan dan hidrasi sangat penting untuk memulihkan otot-otot yang bekerja keras. Segera konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein untuk mengisi ulang energi dan membantu proses pemulihan otot. Minuman elektrolit juga bisa membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Baca Juga  Apakah Bersepeda Dapat Turunkan Risiko Serangan Jantung?

Lari jarak jauh memang menantang, tapi dengan persiapan yang matang dan teknik yang tepat, kamu bisa menyelesaikannya tanpa kelelahan yang berlebihan. Pastikan untuk menjaga hidrasi, makan dengan bijak, mengatur pace, dan yang terpenting, tetap menjaga mental positif sepanjang perjalanan. Jangan lupa, lari adalah perjalanan, bukan perlombaan, jadi nikmati setiap langkahnya.