Pinterpedia.com – Buat sebagian orang, jogging pagi di jalan raya kota itu semacam ritual mingguan. Udara masih agak sejuk, matahari belum terlalu terik, dan jalanan relatif lebih lengang. Tapi setelah beberapa kilometer, biasanya mulai muncul drama napas yang ngos-ngosan, kaki terasa berat, dan badan rasanya mau berhenti saja. Padahal niatnya mau olahraga sehat, malah jadi cepat kehabisan tenaga.
Pertanyaannya, gimana caranya biar jogging jauh tetap nyaman, tenaga lebih awet, dan badan nggak langsung tumbang? Yuk, kita bahas delapan tips yang bisa membantu kamu menghemat energi saat jogging pagi di kota. Tips ini bukan cuma teori kosong, tapi sudah banyak dipraktikkan oleh pelari dan didukung penelitian.
1. Pemanasan dan Aktivasi Otot Itu Wajib, Bukan Formalitas
Banyak orang menganggap pemanasan itu cuma basa-basi. Padahal, menurut American College of Sports Medicine, pemanasan meningkatkan aliran darah ke otot dan menurunkan risiko cedera.
Kamu bisa mulai dengan jalan cepat selama 5 menit, lalu tambahkan gerakan dinamis seperti high knees atau leg swings. Pemanasan semacam ini bikin otot lebih siap menghadapi jarak jauh. Kalau langsung lari tanpa pemanasan, tubuh akan kaget, dan tenaga cepat habis di awal.
2. Jangan Ngebut di Awal, Atur Kecepatan dan Ritme
Salah satu kesalahan klasik saat jogging adalah terlalu semangat di awal. Akibatnya, baru setengah track sudah kehabisan tenaga.
Studi di British Journal of Sports Medicine (2018) menyebutkan, pacing atau pengaturan kecepatan adalah kunci supaya tubuh lebih hemat energi. Cara gampangnya, mulai dengan kecepatan ringan, lalu tingkatkan perlahan setelah tubuh terbiasa.
Kalau pakai aplikasi lari, coba perhatikan cadence (jumlah langkah