per menit). Menjaga langkah yang stabil lebih efisien daripada lari dengan langkah panjang tapi tidak konsisten.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

3. Perhatikan Postur Tubuh dan Teknik Lari

Jogging bukan cuma soal kaki, tapi juga postur tubuh secara keseluruhan. Menurut penelitian yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information (NCBI, 2017), lari dengan postur condong sedikit ke depan, bahu rileks, dan ayunan lengan yang seimbang bisa mengurangi energi terbuang.

Hindari melangkah terlalu jauh ke depan (overstriding), karena itu membuat kaki bekerja lebih keras. Cobalah mendarat di bagian tengah kaki, bukan tumit penuh, supaya tenaga lebih efisien.

4. Pakaian dan Sepatu yang Tepat Membantu Simpan Energi

Berlari dengan pakaian berat atau sepatu yang salah ibarat bawa beban tambahan. Pilih sepatu lari yang ringan, punya bantalan cukup, dan sesuai bentuk kaki. Menurut Harvard Health Publishing, sepatu yang pas bisa mengurangi risiko nyeri lutut hingga 50%.

Pakaian juga penting. Gunakan bahan yang menyerap keringat dan tidak menahan panas. Jogging pagi memang sejuk, tapi begitu matahari naik sedikit, tubuh bisa cepat overheating kalau pakaian tidak mendukung.

5. Atur Pernapasan dan Asupan Energi

Pernapasan yang tidak teratur bikin tubuh cepat lelah. Cobalah ritme 2:2, yaitu tarik napas selama dua langkah, buang napas selama dua langkah. Teknik ini sering dipakai pelari jarak menengah agar oksigen lebih efisien.

Soal asupan, jangan lari dengan perut kosong total. Menurut Journal of the International Society of Sports Nutrition (2020), makan ringan 30–60 menit sebelum lari bisa membantu menjaga energi. Misalnya pisang atau roti gandum. Jangan lupa minum cukup air,

Halaman:
1 2 3 4