tapi hindari minum terlalu banyak sebelum start biar nggak terasa berat di perut.
6. Pilih Rute dan Waktu yang Bersahabat
Jogging di kota sering bikin tenaga habis bukan hanya karena larinya, tapi juga karena hambatan: lampu merah, jalan menanjak, trotoar rusak, atau kendaraan yang tiba-tiba melintas.
Kalau bisa, pilih rute yang relatif datar dan minim hambatan. Mulai lebih pagi juga membantu, karena udara lebih sejuk dan polusi belum terlalu tinggi. Studi Environmental Health Perspectives (2019) menunjukkan, kualitas udara di kota lebih baik sebelum jam 7 pagi. Jadi, semakin pagi kamu mulai, semakin hemat tenaga yang dipakai tubuh untuk melawan polusi.
7. Latihan Kekuatan Biar Kaki Nggak Mudah Lelah
Jogging memang fokus di kaki, tapi jangan lupa latihan kekuatan di luar jogging juga penting. Squat, lunges, dan calf raises bisa memperkuat otot kaki sehingga lebih tahan lama saat lari.
Riset dari Journal of Strength and Conditioning Research (2016) menunjukkan bahwa pelari yang rutin melakukan latihan kekuatan punya efisiensi energi lebih baik hingga 8% dibanding yang hanya fokus lari. Jadi, jangan malas latihan beban ringan meski target utamamu jogging.
8. Jangan Lupa Pendinginan dan Pemulihan
Banyak orang selesai lari langsung berhenti total. Padahal, tubuh butuh pendinginan agar sirkulasi darah kembali normal. Jalan santai 5 menit setelah jogging bisa membantu mencegah rasa pusing atau pegal berlebihan.
Selain itu, tidur cukup adalah bagian dari pemulihan yang sering diabaikan. National Sleep Foundation menekankan, tidur 7–9 jam per malam membantu memperbaiki jaringan otot setelah olahraga. Jadi, tenaga kamu untuk jogging berikutnya tetap terjaga.
Jogging jauh di