Antrian panjang war makanan atau fomo makanan yang sedang viral (Sumber Foto Pinterest/Jann Ku)
Sosial Media

Apa Sih Arti Fomo? Kata yang Sering Banget Diucapkan Terutama Hal Viral di Medsos

Pinterpedia.com – Istilah fomo atau Fear of Missing Out memang sudah sangat populer, terutama di kalangan pengguna media sosial seperti TikTok, Instagram, dan X (sebelumnya Twitter). Kata ini sering banget diucapkan, baik dalam percakapan santai maupun dalam berbagai postingan yang viral. Jadi, apa sih sebenarnya arti dari fomo ini? Kenapa kata ini bisa begitu viral dan seringkali jadi bahan perbincangan?

Mungkin kamu sudah sering mendengar kata fomo ini di media sosial, tapi sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan fomo? Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas pengertian fomo, bagaimana ia menjadi bagian dari bahasa gaul, serta bagaimana fenomena ini menyebar di dunia maya, terutama dalam kasus-kasus yang sedang viral.

Arti Fomo dalam Bahasa Gaul

Secara umum, fomo adalah singkatan dari Fear of Missing Out, yang artinya “takut ketinggalan”. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perasaan cemas atau khawatir karena merasa ketinggalan informasi, tren, atau momen yang sedang happening di sekitar kita. Dalam bahasa gaul, fomo lebih sering digunakan dalam konteks media sosial, di mana perasaan ini muncul ketika seseorang melihat teman-temannya atau orang lain mengikuti suatu acara, tren, atau fenomena yang tidak bisa mereka ikuti.

Sebagai contoh, jika seseorang melihat teman-temannya sedang menikmati makanan di restoran baru dan mereka tidak ikut serta, maka mereka akan merasa fomo karena merasa ketinggalan momen seru tersebut. Atau, jika mereka melihat banyak orang yang mengenakan tren fashion terbaru, mereka bisa merasakan fomo karena tidak ikut serta dalam tren tersebut.

Fomo dalam Kasus Viral Seperti War Makanan, Kafe Baru, dan Tren Fashion

Kasus yang paling sering dikaitkan dengan fomo adalah fenomena “war makanan” atau perang antrian panjang saat pesan makanan viral yang sering terlihat di media sosial, terutama TikTok dan Instagram. Ketika sebuah restoran atau kafe baru membuka cabang atau menawarkan menu spesial yang viral, banyak orang yang merasa fomo jika tidak bisa mencicipi makanan tersebut. Misalnya, saat ada kafe baru yang menyajikan minuman atau makanan yang lagi hits, banyak orang yang berbondong-bondong datang hanya untuk merasakan “kehebohan” tersebut. Padahal, terkadang makanan atau minuman tersebut belum tentu sesensasional yang terlihat di foto atau video.

Baca  4 Wisata di Sentul Ini FYP di TikTok, Cocok untuk Menikmati Liburan

Fenomena ini menjadi lebih nyata ketika banyak orang mengunggah foto makanan atau minuman tersebut di media sosial. Hal ini membuat orang lain merasa “harus” mencobanya juga, agar tidak merasa ketinggalan. Bahkan, beberapa orang rela antre panjang di kafe atau restoran tertentu hanya demi mencicipi menu yang sedang viral. Ini semua terjadi karena fomo.

Begitu pula dengan tren fashion baru yang selalu viral di media sosial. Misalnya, ketika suatu merek meluncurkan koleksi baru yang terlihat sangat stylish dan diminati banyak orang, banyak pengguna media sosial yang merasa fomo jika tidak mengikuti tren tersebut. Tak jarang, ini berujung pada dorongan untuk membeli barang-barang dengan harga tinggi demi mengikuti apa yang sedang viral di kalangan teman atau influencer. Fenomena ini juga mencerminkan bagaimana fomo berperan besar dalam keputusan konsumsi banyak orang.

Penggunaan Fomo di Media Sosial

Di media sosial, terutama di TikTok dan Instagram, fomo menjadi istilah yang sangat umum digunakan untuk menggambarkan perasaan tidak ingin ketinggalan tren atau momen penting yang sedang terjadi. Ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti melihat teman-teman liburan ke tempat wisata yang sedang hits atau melihat postingan teman yang sedang mengikuti tren challenge di TikTok.

Contoh penggunaan fomo di media sosial bisa berupa komentar seperti:

• “Aku fomo banget nggak ikut acara itu!”

• “Gue fomo deh nggak nonton film itu.”

• “So fomo kalau nggak ikutan challenge ini!”

Melalui komentar-komentar ini, orang bisa mengungkapkan perasaan tidak ingin tertinggal dalam hal tren atau kegiatan yang sedang populer. Hal ini menunjukkan betapa fomo sudah menjadi bagian dari cara kita berkomunikasi di media sosial, di mana kita ingin merasa terhubung dengan apa yang sedang populer.

Baca  Arti Kata Ngegril Tren yang Populer di Kalangan Gen Z

Fomo dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Meskipun fomo mungkin terasa seperti perasaan yang sepele, sebenarnya perasaan ini bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Digital Communication (2023), fenomena fomo dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan, depresi, dan perasaan tidak puas terhadap diri sendiri. Fenomena ini muncul terutama di kalangan remaja dan dewasa muda yang sangat aktif di media sosial, di mana mereka cenderung membandingkan hidup mereka dengan apa yang dilihat di dunia maya.

Perasaan tidak terhubung dengan apa yang sedang tren atau tidak ikut serta dalam momen-momen penting bisa membuat seseorang merasa kurang dihargai atau tertinggal. Ini bisa menurunkan rasa percaya diri dan meningkatkan stres.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Psychological Research Journal (2022) menunjukkan bahwa fomo juga berhubungan dengan kecanduan media sosial. Orang-orang yang sering merasa fomo cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial, membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan sering merasa tertekan karena tidak bisa mengikuti apa yang sedang populer.

Solusi untuk Mengatasi Fomo

Jika kamu merasa sering mengalami fomo, ada beberapa cara untuk menghadapinya. Pertama, coba untuk mengurangi penggunaan media sosial dan mulai lebih fokus pada kehidupan nyata. Fokuskan perhatian pada kegiatan yang menyenangkan dan memberikan rasa puas yang lebih mendalam, seperti berolahraga, bertemu teman secara langsung, atau mengejar hobi yang kamu nikmati.

Kedua, cobalah untuk menyadari bahwa apa yang dilihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan. Banyak orang hanya memposting momen terbaik mereka, yang sering kali tidak sepenuhnya menggambarkan kehidupan mereka yang sebenarnya. Mengingat hal ini bisa membantu mengurangi perasaan fomo.

Fomo adalah fenomena sosial yang mengacu pada perasaan cemas atau khawatir karena merasa ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik, terutama di dunia media sosial. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perasaan tidak ingin tertinggal dari tren atau momen penting, seperti dalam kasus “perang makanan”, fomo terhadap kafe baru, atau tren fashion terbaru. Meskipun fenomena ini sering dianggap ringan, fomo dapat memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Untuk mengatasi perasaan ini, penting bagi kita untuk lebih selektif dalam menggunakan media sosial dan lebih fokus pada hal-hal yang memberikan kepuasan pribadi.