Pinterpedia.com – Lo pasti sering denger kata-kata kayak “effort” atau “feedback” di media sosial kan? Terutama di kalangan anak muda yang aktif banget di dunia maya, dua kata ini nggak cuma jadi istilah biasa, tapi udah jadi bagian dari percakapan sehari-hari. Nah, meskipun kata-kata itu udah biasa kita denger, pernah nggak lo mikir apa sih arti mereka dalam konteks bahasa gaul di medsos? Kenapa bisa jadi populer banget, dan gimana pengaruhnya terhadap cara kita berinteraksi di dunia maya?

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Di artikel ini, kita bakal ngulik lebih dalam tentang dua kata yang lagi hits banget ini—“effort” dan “feedback”—dan gimana mereka dipakai di dunia sosial media. Lo akan tahu bahwa makna kata-kata ini bisa beda banget dibandingkan dengan arti aslinya. Yuk, langsung aja kita cari tahu!

Effort dalam Bahasa Gaul Medsos

Secara umum, “effort” berarti usaha atau kerja keras yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Menurut Cambridge Dictionary (2021), effort adalah “the physical or mental energy that you put into something in order to do it or achieve it.” Ini adalah usaha yang kita lakukan untuk mencapai sesuatu, apakah itu dalam pekerjaan, belajar, atau hal-hal lain dalam kehidupan. Namun, di dunia sosial media, kata “effort” memiliki makna yang lebih luas.

Di media sosial, “effort” sering kali merujuk pada seberapa keras seseorang berusaha untuk tampil menarik atau berkesan di mata orang lain. Ini bukan hanya tentang kerja keras dalam mencapai tujuan pribadi, melainkan lebih kepada usaha untuk memperlihatkan citra diri yang sempurna di depan publik. Misalnya, seseorang mungkin mengedit foto dengan hati-hati, memilih kata-kata yang tepat untuk caption, atau menghabiskan waktu untuk membuat konten yang bisa menarik perhatian banyak orang.

Contoh Penggunaan Effort di Medsos

Misalnya, lo lihat seseorang nge-post foto dengan pose yang sangat “instagrammable”, angle kamera yang pas, dan editan yang sempurna. Lalu dia tulis caption, “Lihat effort gue nih!” Di sini, “effort” lebih dari sekadar usaha biasa. Ini adalah usaha untuk menciptakan kesan atau impresi tertentu di depan audiens.

Feedback dalam Bahasa Gaul Medsos

Secara umum, “feedback” adalah umpan balik yang diberikan untuk memberikan penilaian atau saran terhadap sesuatu. Menurut Oxford Languages (2021), feedback berarti “information about reactions to a product, a person’s performance of a task, etc. which is used as a basis for improvement.” Di dunia nyata, feedback sering digunakan untuk memberikan kritik atau pujian yang konstruktif. Namun, di dunia sosial media, penggunaan kata “feedback” cenderung lebih bebas dan bisa berarti lebih dari sekadar saran atau penilaian yang membangun.

Di dunia sosial media, “feedback” sering kali berarti respons dari orang lain, yang bisa berupa pujian atau komentar atas sesuatu yang kita bagikan. Feedback di sini bukan hanya untuk mengkritik atau memberi masukan, tapi juga sering dipandang sebagai bentuk validasi diri. Banyak orang merasa dihargai dan lebih percaya diri ketika mendapatkan feedback positif dari orang lain di media sosial.

Contoh Penggunaan Feedback di Medsos

Misalnya, lo upload video lucu di TikTok dan berharap ada banyak yang komen, “Gokil banget!” atau “Keren, lo pinter banget!” Ini semua adalah contoh feedback dalam konteks sosial media. Semakin banyak feedback positif yang diterima, semakin besar perasaan dihargai yang lo rasakan.

Kenapa “Effort” dan “Feedback” Jadi Populer di Medsos?

Seiring dengan berkembangnya dunia digital, khususnya media sosial, kita melihat bahwa bahasa gaul semakin mendominasi cara kita berkomunikasi. Kata-kata seperti “effort” dan “feedback” jadi populer karena mereka mencerminkan kebutuhan kita akan pengakuan dan validasi di dunia maya. Anak muda zaman sekarang sangat terfokus pada bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain, terutama di sosial media. Makanya, kata-kata seperti ini muncul untuk menggambarkan seberapa keras mereka berusaha menunjukkan diri mereka kepada dunia—baik itu dalam hal penampilan, kemampuan, atau pencapaian.

Effort dan Feedback Sebagai Bentuk Validasi Diri

Media sosial memberi kita kesempatan untuk membagikan bagian terbaik dari diri kita. Di sinilah kata “effort” berperan—untuk menunjukkan kepada dunia betapa kerasnya kita berusaha untuk tampil sempurna. Di sisi lain, kita mencari “feedback” untuk mendapatkan pengakuan dan validasi dari orang lain. Semua ini adalah bagian dari dinamika sosial media di mana pengakuan dari orang lain sangat berharga dan memengaruhi perasaan kita terhadap diri sendiri.

Efek Positif dan Negatif dari Menggunakan “Effort” dan “Feedback” di Medsos

Pengaruh Positif: Meningkatkan Kepercayaan Diri

Dua kata ini bisa memberi dampak positif bagi penggunanya, lho. Misalnya, jika lo mendapatkan feedback positif atau melihat usaha lo dihargai, itu bisa meningkatkan rasa percaya diri. Lo merasa lebih dihargai dan lebih semangat untuk terus berkarya.

Pengaruh Negatif, Ketergantungan pada Pengakuan Eksternal

Namun, terlalu bergantung pada “effort” dan “feedback” dari orang lain bisa punya efek buruk. Lo bisa jadi terjebak dalam pencarian validasi yang nggak pernah cukup. Ketika lo tidak mendapatkan feedback yang lo harapkan, lo bisa merasa kecewa atau bahkan kehilangan rasa percaya diri. Ini bisa memengaruhi kesehatan mental, terutama jika lo terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain.

Efektif Menggunakan “Effort” dan “Feedback” di Medsos

Menggunakan Effort dengan Bijak

Effort di media sosial itu penting untuk menunjukkan siapa diri lo, tapi jangan sampai itu menjadi beban yang menekan. Jangan terlalu fokus pada usaha untuk tampil sempurna di depan orang lain. Tetaplah autentik dan nikmati momen yang lo bagikan tanpa harus mencari perhatian terus-menerus.

Menerima Feedback dengan Sehat

Terima feedback dengan lapang dada, baik itu positif atau konstruktif. Jangan terlalu bergantung pada pujian atau komentar orang lain untuk merasa dihargai. Yang paling penting adalah bagaimana lo memandang diri lo sendiri, bukan hanya berdasarkan apa yang orang lain pikirkan.

Meskipun effort dan feedback memainkan peran penting dalam interaksi sosial di dunia maya, kita harus bijak dalam mengelola keduanya. Effort yang lo lakukan untuk tampil menarik itu wajar, tetapi jangan sampai itu membuat lo merasa tertekan atau kehilangan diri. Begitu juga dengan feedback—anggaplah itu sebagai bonus, bukan satu-satunya cara untuk menilai nilai diri lo. Ingat, pengakuan terbesar datang dari diri sendiri.