dengan mood negatif dan perasaan tidak puas diri. Jadi, selain membatasi waktu, tanyakan juga: konten apa yang kamu konsumsi?
Dampak Langsung pada Mata
Mata adalah organ pertama yang “protes” saat durasi sosmed berlebihan. Menatap layar terlalu lama memicu digital eye strain: mata kering, pandangan buram, hingga sakit kepala. Dokter mata menyarankan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, alihkan pandangan selama 20 detik ke objek sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter. Sederhana tapi membantu mata beristirahat.
Masalah makin besar kalau sosmed dimainkan menjelang tidur. Cahaya biru dari layar bisa mengacaukan hormon melatonin yang mengatur tidur. Hasilnya, kualitas tidur berkurang, mata terasa berat, dan mood lebih gampang drop keesokan harinya.
Beda Usia Beda Batas
•Anak-anak: beberapa negara mulai lebih ketat. Swedia, misalnya, merekomendasikan tidak ada layar untuk anak di bawah 2 tahun, dan hanya sebentar saja untuk usia 2–12.
•Remaja: para ahli menyarankan tidak lebih dari 2–3 jam per hari, dengan syarat ada jam bebas layar, terutama sebelum tidur. Ini konsisten dengan data CDC yang menyebut risiko naik tajam setelah 3 jam.
•Dewasa: fleksibel, tapi tetap lebih baik membatasi di kisaran 1–2 jam terjadwal. Terlalu lama bisa memicu masalah mata, gangguan tidur, dan perilaku sedentari.
Pola yang Harus Dihindari
Durasi panjang memang berisiko, tapi pola tertentu lebih berbahaya:
• Scroll tanpa arah di malam hari.
• Membandingkan diri berlebihan dengan orang lain.
• Gelisah kalau tidak buka aplikasi dalam beberapa menit.
WHO menyebut pola kompulsif ini lebih berbahaya daripada sekadar jumlah jam, karena bisa menimbulkan gejala mirip kecanduan.