Packrafting Canden Wisata Sungai Desa Canden. (Google Map)
Wisata

Menikmati Alam dan Budaya di Desa Canden: Packrafting di Sungai Opak dan Kuliner Jamu

Siapa bilang liburan di Yogyakarta cuma tentang Malioboro atau Candi Prambanan? Kalau kamu pengen ngerasain sisi lain dari Jogja yang asri dan penuh budaya, Desa Canden di Bantul adalah jawabannya. Di sini, kamu bisa menikmati packrafting seru di Sungai Opak yang jernih, sambil menyelami kekayaan budaya lokal yang nggak kalah menarik. Apalagi, kamu juga bisa mencicipi jamu gendong khas desa ini yang sudah terkenal sejak lama. Gimana serunya? Yuk, simak cerita lengkapnya!

Packrafting Seru di Sungai Opak

Desa Canden punya suguhan wisata alam yang nggak bisa kamu dapetin di tempat lain, yaitu packrafting di Sungai Opak. Nah, apa sih bedanya packrafting dengan arung jeram? Kalau arung jeram biasanya melibatkan sungai dengan arus deras dan jeram-jeram menantang, packrafting di Sungai Opak lebih santai, cocok buat kamu yang ingin menikmati keindahan alam sambil menikmati suasana sungai yang tenang. Kamu bakal naik perahu karet kecil, nggak perlu pengalaman khusus, bahkan anak-anak juga bisa ikut serta!

Ada dua pilihan rute yang bisa kamu coba. Kalau kamu baru pertama kali dan pengen yang lebih santai, bisa pilih rute Short Trip sepanjang 2 km yang butuh waktu sekitar 1–1,5 jam. Tapi kalau kamu pengen lebih banyak tantangan dan pemandangan yang lebih luas, ada Long Trip yang sepanjang 5 km dan durasinya sekitar 1,5–2 jam. Kedua rute ini akan membawa kamu menyusuri Sungai Opak yang mengalir di antara pepohonan rindang dan perbukitan hijau. Rasanya tenang, seru, dan pastinya bikin kamu ingin terus berpetualang.

Jangan khawatir soal keselamatan! Semua peserta dilengkapi dengan pelampung, helm, dan tentunya pemandu yang sudah bersertifikat. Jadi, meskipun kamu baru pertama kali naik perahu, kamu bakal tetap aman dan nyaman. Selama perjalanan, pemandu juga akan mengajak kamu berinteraksi, mengenalkan sejarah Sungai Opak, dan memberi pengetahuan tentang ekosistem di sekitar. Dijamin, perjalanan di sungai ini bakal jadi pengalaman seru yang nggak terlupakan!

Kuliner Jamu Gendong yang Memanjakan Lidah

Setelah capek berpetualang, perut pasti butuh diisi, kan? Nah, di Desa Canden, kamu nggak hanya disuguhkan pemandangan alam yang indah, tapi juga kuliner jamu gendong yang jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Kamu bisa mampir ke Pedukuhan Kiringan, yang terkenal sebagai pusat jamu gendong terbesar di Bantul. Di sini, kamu nggak hanya bisa minum jamu, tapi juga belajar langsung tentang proses pembuatan jamu secara tradisional.

Mulai dari jamu kunyit asam yang terkenal dengan manfaatnya untuk kesehatan, sampai jamu beras kencur yang bisa nyegerin badan, semuanya tersedia di sini. Uniknya, kamu bisa langsung ngobrol dengan pembuat jamu tentang berbagai macam tanaman obat yang digunakan dalam pembuatan jamu. Kalau kamu beruntung, kamu bahkan bisa ikut sesi edukasi tentang bagaimana cara membuat jamu yang enak dan sehat. Bukan cuma nambah ilmu, tapi juga bisa bawa pulang resep jamu yang bisa dicoba di rumah.

Tentu saja, sambil menikmati jamu, kamu juga bisa mencicipi jajanan pasar khas desa yang dijual di sekitaran Kiringan. Dijamin, sensasi rasa jamu gendong yang segar dan menyehatkan bakal nambah kenikmatan liburanmu di Desa Canden.

Desa Canden bukan cuma tempat wisata alam yang menawarkan keindahan sungai dan kuliner khas. Desa ini juga kaya akan budaya dan tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Setiap pedukuhan di Desa Canden punya ciri khasnya masing-masing. Misalnya, di Pulokadang, kamu bisa menemukan situs bersejarah makam Kiai Pulo yang menjadi salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Mataram. Kalau kamu suka seni, coba mampir ke Kralas yang punya sanggar seni dan sendratari tentang legenda lokal ‘Mbah Poleng’.

Selain itu, ada juga Wonolopo, desa pengrajin onde-onde dan jajanan pasar yang sudah dikenal di berbagai pasar di Yogyakarta. Di sini, kamu bisa melihat langsung proses pembuatan onde-onde yang enak dan belajar sejarah jajanan tradisional. Keren, kan?

Jangan lupa juga mampir ke Suren Kulon, yang terkenal dengan komunitas ‘Andong’ yang menjadi daya tarik wisata budaya. Di sini, kamu bisa mencoba menaiki andong, kereta kuda tradisional yang jadi ikon khas Yogyakarta. Semua hal ini menciptakan pengalaman yang lebih dari sekedar wisata alam, tapi juga perjalanan budaya yang mendalam.

Harga dan Reservasi

Berbicara soal harga, wisata di Desa Canden sangat terjangkau. Untuk menikmati packrafting di Sungai Opak, kamu cukup merogoh kocek sekitar Rp125.000 untuk paket Short Trip dan Rp150.000 untuk Long Trip. Kalau kamu pengen kombinasi wisata alam dan edukasi kuliner, paket Edukasi & Pengalaman bisa kamu coba dengan harga sekitar Rp250.000 per orang. Harga tersebut sudah mencakup semua fasilitas, seperti perlengkapan keselamatan, pemandu, dan tentunya jamu gendong yang siap memanjakan lidah kamu.

Pemesanan bisa dilakukan maksimal satu hari sebelum keberangkatan, dan kamu bisa melakukan reservasi melalui kontak resmi Desa Canden. Jadi, pastikan kamu sudah melakukan reservasi untuk menghindari kehabisan tempat, terutama saat akhir pekan atau musim liburan.

Lokasi dan Akses

Desa Canden terletak di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Akses menuju desa ini cukup mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jika kamu berangkat dari pusat kota Yogyakarta, kamu bisa mencapai Desa Canden dalam waktu sekitar 45 menit dengan kendaraan. Setibanya di sana, kamu akan disambut oleh pemandangan alam yang asri dan keramahan masyarakat setempat.

Wisata di Desa Canden adalah pengalaman yang nggak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga memperkenalkan kamu pada budaya dan tradisi lokal yang sangat khas. Mulai dari petualangan seru packrafting di Sungai Opak, menikmati jamu gendong yang menyehatkan, hingga menjelajahi kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik. Jadi, kalau kamu ingin liburan yang berbeda dari biasanya, Desa Canden adalah pilihan tepat untuk menyegarkan pikiran, menikmati budaya, dan pastinya, menjelajahi keindahan alam Yogyakarta yang sesungguhnya.