Pinterpedia.com – Gelombang besar dari jagat anime kembali menghantam layar bioskop. Kali ini giliran Chainsaw Man The Movie: Reze Arc yang mencuri perhatian publik. Film garapan MAPPA tersebut resmi hadir di Jepang sejak 19 September lalu, dan kini bersiap menyapa penonton Indonesia pada 26 September 2025.
Sejak diumumkan, proyek layar lebar ini sudah memicu antusiasme luar biasa. Bagaimana tidak, Reze Arc dikenal sebagai salah satu babak paling emosional dalam manga karya Tatsuki Fujimoto. Bukan hanya soal aksi berdarah dan pertarungan melawan iblis, melainkan juga kisah cinta yang getir antara Denji dan Reze. Perpaduan romansa dan tragedi inilah yang membuat film ini punya daya tarik berbeda dibanding arc sebelumnya.
Bagi penonton yang mengikuti perjalanan Denji sejak awal, sosok anak muda ini memang tidak pernah memiliki kehidupan yang wajar. Sejak kecil ia terjerat hutang, dipaksa bekerja bersama iblis peliharaannya, Pochita, demi bertahan hidup. Setelah peristiwa tragis yang mengubah tubuhnya menjadi hibrida manusia-gergaji, Denji akhirnya direkrut oleh Divisi Keamanan Publik untuk memburu iblis.
Namun, stabilitas yang ia miliki hanyalah ilusi. Mimpi Denji sederhana: hidup tenang, makan enak, dan merasakan kasih sayang seperti orang normal. Reze Arc menjadi babak yang menyinggung langsung mimpi itu—dengan cara yang tidak pernah ia bayangkan.
Pertemuan Tak Terduga dengan Reze
Film ini membawa penonton pada momen hujan malam, ketika Denji berteduh setelah bersama Makima. Di sanalah ia bertemu Reze, seorang perempuan yang bekerja di kafe. Dari sinilah kisah bergulir: tawa ringan, percakapan yang hangat, hingga benih-benih perasaan yang tumbuh.
Namun, Chainsaw Man tidak pernah sekadar menyajikan kisah romantis lurus. Reze bukan gadis biasa. Identitas aslinya mengandung bahaya, dan hubungan yang tampak tulus perlahan berubah menjadi jerat tragis. Kontras antara kelembutan Reze dan kenyataan pahit yang menyertainya menghadirkan drama emosional yang sulit ditebak arahnya.
MAPPA, studio yang sebelumnya mengerjakan musim pertama Chainsaw Man, mengambil langkah berani dengan menjadikan Reze Arc sebuah film penuh, bukan sekadar lanjutan serial televisi. Keputusan ini sempat menimbulkan perdebatan, tetapi hasilnya justru menunjukkan bahwa format layar lebar mampu menangkap intensitas cerita dengan lebih fokus.
Tatsuya Yoshihara duduk di kursi sutradara menggantikan Ryū Nakayama yang menangani musim pertama. Kehadiran sutradara baru memberi nuansa segar pada