Pinterpedia.com – Ada kalanya drama Korea memang menghadirkan sesuatu yang lebih nyentrik nggak cuma kisah cinta atau intrik keluarga. Nah, Drakor The First Lady termasuk di dalam kategori langka itu. Dengan mengambil latar dunia politik yang dipenuhi kerahasiaan, drama ini langsung meletakkan penonton di tengah pusaran skandal rumah tangga seorang presiden terpilih. Bukannya menikmati euforia kemenangan, publik justru disuguhi konflik perceraian yang terjadi hanya beberapa minggu sebelum pelantikan. Dari sinilah cerita berkembang, menyingkap sisi lain kekuasaan, ambisi, dan harga diri.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Premis yang Menggugah

Tidak banyak drama yang berani membuka cerita dengan adegan setegang seorang presiden terpilih yang tiba-tiba meminta cerai. Kejadian ini bukan hanya mengguncang keluarganya, tapi juga menggoyahkan fondasi politik yang baru saja dibangun. Apa jadinya jika sosok yang seharusnya jadi simbol stabilitas justru menimbulkan krisis kepercayaan? Inilah daya tarik pertama The First Lady. Premisnya padat, berani, dan langsung membuat kita penasaran bagaimana konsekuensi politik dan personal akan bertabrakan.

Karakter Utama yang Kompleks

Cha Soo-yeon, sang calon ibu negara, digambarkan tak hanya seorang istri yang tersisihkan. Ia punya ambisi, kecerdikan, dan keberanian untuk mempertahankan posisinya di tengah badai. Pasangannya, Hyun Min-cheol, sang presiden terpilih, tampil sebagai figur yang di luar tampak tenang namun di dalamnya penuh retakan. Konflik mereka bukan sekadar pertengkaran rumah tangga, melainkan pertempuran antara identitas pribadi dan citra politik. Karakter dengan lapisan-lapisan seperti ini memberi ruang bagi penonton untuk ikut menebak, bersimpati, sekaligus mengkritisi.

Paduan politik, thriller, dan melodrama

The First Lady tidak menaruh dirinya hanya dalam satu kotak genre. Ia menggabungkan ketegangan politik, misteri

Halaman:
1 2 3