Pinterpedia.com – Mengingat sebentar lagi adalah hari bagi para tokoh horror yang dijadikan kostum untuk pesta Halloween. Walaupun ini adopsi dari tradisi Barat, tak bisa dipungkiri jika beberapa diantara kita juga merayakan pesta di hari yang nyeleneh tersebut. Bayangan, jeritan, dan langkah kaki di tengah malam, film horor Indonesia punya caranya sendiri untuk menelusup ke kepala kita. Tak hanya lewat efek suara atau cahaya temaram, tapi lewat tokoh-tokoh yang tumbuh dari mitos, legenda, dan luka sosial bangsa ini. Bukan cumanjadi sosok seram di layar, tapi ini merupakan simbol dari sesuatu yang lebih dalam dari kita sendiri yaitu rasa takut kolektif, kepercayaan lama yang tak pernah mati, dan potret gelap manusia itu sendiri.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sundel Bolong

Potret Suzana yang memerankan Tokoh Sundel Bolong. (Dokumen Pinterest)

Di punggungnya ada lubang besar, tanda kematian tragis yang tak bisa ditutup. Sundel Bolong bukan sekadar hantu perempuan berpakaian putih yang menakuti orang lewat. Ia adalah kisah tentang perempuan yang mati tidak adil, korban kekerasan dan pengkhianatan, yang jiwanya tidak mendapat ruang damai.

Ketika Suzzanna memerankannya dalam film Sundel Bolong (1981), sosok ini jadi legenda. Tapi maknanya melampaui layar: masyarakat Indonesia menatap ketakutan mereka sendiri terhadap dosa, rasa bersalah, dan tabu yang disembunyikan. Sundel Bolong bukan sekadar menakutkan, ia mengingatkan bahwa kejahatan yang tidak ditebus akan mencari jalannya sendiri untuk kembali.

Mak Lampir

Sosok Mak Lampir dalam Film Misteri Gunung Merapi. (Pinterest)

“Ha…ha…ha…” suara tawa serak itu melekat di telinga generasi 90-an. Tokoh Legendaris Mak Lampir dalam Film Misteri Gunung Merapi, jadi cerminan tentang hausnya manusia akan kekuasaan dan abadi. Ia perempuan tua sakti yang memilih keabadian lewat ilmu hitam, menolak mati, menolak kalah.

Namun di balik seramnya, ada refleksi sosial: siapa sebenarnya “Mak Lampir” dalam dunia nyata? Bisa jadi mereka adalah simbol dari orang-orang yang tak mau melepaskan kuasa, yang menukar kemanusiaan demi ambisi. Itulah kenapa tokoh ini terus hidup, karena kita masih mengenal banyak Mak Lampir di sekitar kita, hanya saja mereka tak memakai jubah hitam.

Ibu dalam Pengabdi Setan

Horor terbesar sering datang dari yang paling kita percayai. Dalam film Pengabdi Setan karya Joko Anwar, sosok “Ibu” menjadi entitas yang memadukan kasih sayang dan kengerian. Ia adalah figur keibuan yang seharusnya memberi perlindungan, tapi justru membuka gerbang maut bagi keluarganya.

Halaman:
1 2 3