Ilustrasi Mendengarkan Musik
Musik

Suara Keras Bisa Merusak Telinga, Berapa Volume yang Aman saat Mendengarkan Musik?

Pernah nggak sih, kalian merasa telinga tiba-tiba berdenging atau agak susah mendengar setelah asyik mendengarkan musik? Itu bisa jadi pertanda kalau volume musik yang kalian dengarkan sudah terlampau tinggi. Masalah ini nggak hanya tentang ketidaknyamanan sesaat, tetapi juga berisiko merusak pendengaran dalam jangka panjang. Lalu, berapa sih volume yang aman untuk mendengarkan musik? Biar nggak penasaran lagi, yuk kita bahas secara lengkap!

1. Mengapa Volume Tinggi Bisa Berbahaya bagi Telinga?

Sebelum kita tentukan volume yang aman, penting banget untuk paham dulu apa yang sebenarnya terjadi saat telinga kita terpapar suara keras. Telinga manusia memiliki batasan dalam menerima suara. Di dalam telinga bagian dalam, terdapat sel-sel rambut kecil yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi impuls listrik yang diterima oleh otak. Nah, saat suara terlalu keras, sel-sel rambut ini bisa rusak, bahkan mati. Kalau sudah rusak, sayangnya sel rambut ini nggak bisa tumbuh lagi. Akibatnya, kita bisa mengalami gangguan pendengaran, bahkan kehilangan pendengaran permanen.

Jadi, meskipun suara keras mungkin terasa menyenangkan saat kita mendengarkan musik favorit, pada akhirnya bisa menyebabkan kerusakan yang permanen jika kebiasaan ini terus dilakukan. Menurut penelitian dari World Health Organization (WHO), hampir 1,1 miliar orang muda di dunia berisiko kehilangan pendengaran karena kebiasaan mendengarkan musik dengan volume yang terlalu keras. Gimana, cukup ngeri, kan?

Baca Juga  7 Lagu My Chemical Romance Paling Banyak Didengar di Spotify, Mana Favoritmu?

2. Berapa Desibel yang Aman untuk Telinga Kita?

Setiap suara memiliki intensitas atau kekuatan yang diukur dalam satuan desibel (dB). Untuk memberi gambaran, suara normal percakapan manusia biasanya sekitar 60 dB. Nah, bagi kebanyakan orang dewasa, volume yang aman untuk mendengarkan musik adalah antara 60–85 dB. Suara di bawah 85 dB, meskipun cukup keras, biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen jika didengarkan dalam durasi yang wajar.

Namun, masalahnya adalah, banyak orang yang suka mendengarkan musik pada volume yang lebih tinggi, bahkan bisa mencapai 100 dB atau lebih, terutama dengan menggunakan earphone atau headphone. Suara di atas 85 dB, apalagi jika didengarkan lebih dari satu jam, bisa mulai merusak telinga kita.

3. Aturan 60/60 yang Harus Kamu Coba

Biar aman, ada aturan yang cukup mudah diingat, yaitu aturan 60/60. Artinya, dengarkan musik dengan volume tidak lebih dari 60% dari maksimal volume perangkat, dan lakukan itu hanya selama 60 menit. Setelah itu, beri jeda untuk telinga kamu beristirahat. Kenapa 60%? Karena di level ini, suara masih dalam batas aman dan tidak akan langsung merusak telinga meski kamu mendengarkannya dalam waktu cukup lama. Ini adalah salah satu cara yang efektif untuk menjaga telinga tetap sehat.

Jika kamu merasa volume pada 60% masih terlalu kecil, coba sesuaikan dengan kenyamanan kamu, tetapi pastikan untuk tidak lebih dari 85 dB. Kalau nggak yakin, kamu bisa pakai aplikasi pengukur desibel di smartphone untuk memantau level suara yang kamu dengarkan.

4. Earphone vs. Headphone: Mana yang Lebih Aman?

Saat memilih perangkat untuk mendengarkan musik, pastikan kamu tahu risiko yang ditimbulkan oleh masing-masing. Earphone atau earbud yang diletakkan langsung di telinga lebih berisiko dibandingkan headphone besar yang menutupi telinga. Kenapa? Karena earphone memancarkan suara langsung ke saluran telinga, membuat suara menjadi lebih keras di telinga kita. Selain itu, karena volume yang dekat dengan telinga, risiko kerusakan lebih besar.

Baca Juga  Berapa Jarak Aman Mendengarkan Sound Horeg? Ini Panduannya!

Sebaliknya, headphone yang lebih besar memantulkan suara ke telinga dengan sedikit ruang, sehingga suara tidak langsung menyentuh gendang telinga. Headphone juga biasanya dilengkapi dengan teknologi noise-canceling yang membantu kamu mendengarkan musik dengan volume lebih rendah tanpa harus mengalahkan suara latar belakang yang bising.

5. Durasi Mendengarkan Musik Juga Berpengaruh

Selain volume, durasi mendengarkan musik juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan telinga. Semakin lama kamu mendengarkan musik dengan volume tinggi, semakin besar kemungkinan telinga kamu mengalami kerusakan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik dengan volume tinggi selama lebih dari satu jam per hari dapat menyebabkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki.

Untuk itu, selain mengikuti aturan 60/60, pastikan kamu juga memberikan waktu istirahat bagi telinga kamu. Jika kamu mendengarkan musik di perjalanan atau saat bekerja, beri jeda sekitar 5–10 menit setiap satu jam. Ini membantu telinga kamu tetap fresh dan mencegah kerusakan jangka panjang.

6. Tanda-Tanda Telinga Sudah Terlalu Lama Terpapar Suara Keras

Gak jarang kita nggak sadar kalau volume musik sudah terlalu keras sampai akhirnya telinga terasa sakit. Berikut beberapa tanda yang perlu kamu perhatikan jika telinga kamu sudah terpapar suara keras terlalu lama:

  • Telinga terasa berdengung atau “mendengung” (tinnitus).
  • Rasa sakit atau sensasi tertekan di telinga.
  • Kesulitan mendengar suara setelah mendengarkan musik.

Kalau kamu merasakan tanda-tanda ini, segera turunkan volume dan beri waktu istirahat pada telinga. Jangan tunggu sampai kerusakan pendengaran yang permanen terjadi.

7. Gunakan Fitur Pembatasan Volume di Perangkat

Banyak perangkat sekarang dilengkapi dengan fitur pembatas volume, yang secara otomatis membatasi suara di level yang aman. Fitur ini bisa kamu aktifkan di perangkat seperti smartphone atau MP3 player untuk memastikan telinga kamu tidak terkena paparan suara yang berlebihan. Beberapa aplikasi juga menyediakan pengingat untuk berhenti atau mengurangi volume setelah mendengarkan musik selama waktu tertentu.

Baca Juga  Kemarin Lagu Mangu Viral, Kini Fourtwenty Comeback Tanpa Ari Lesmana dengan Proyek Baru 1Tengah

Mendengarkan musik adalah salah satu cara terbaik untuk melepas penat dan menikmati waktu luang. Namun, kita harus sadar akan risiko yang ditimbulkan jika kita tidak hati-hati dalam mengatur volume. Dengan mengikuti panduan volume yang aman dan memperhatikan durasi mendengarkan musik, kita bisa tetap menikmati musik tanpa merusak pendengaran.

Jaga kesehatan telingamu dari sekarang, dan nikmati musik dengan bijak!