cotton bud buat sudut sempit, terutama area pin pengisian. Kalau ada kotoran membandel, cotton bud bisa dibasahi sedikit alkohol medis. Jangan lupa biarkan kering sebelum headset dimasukin lagi.
Sering banget aku lihat case yang bagian dalamnya ada debu nempel di pin, efeknya headset susah nge-charge. Padahal kalau rutin dibersihin, masalah kayak gini bisa dihindari.
5. Jangan Lupa Tas atau Pouch Penyimpanan
Kalau kamu termasuk yang rajin bawa headset ke mana-mana, pasti punya pouch atau tas kecilnya. Nah, itu juga perlu perawatan.
Kalau bahannya kain, bisa dicuci dengan sabun lembut lalu dijemur di tempat teduh. Kalau bahannya kulit sintetis, cukup dilap dengan kain lembap. Pouch yang bersih bikin headset nggak gampang kotor lagi, jadi usaha bersih-bersih sebelumnya nggak sia-sia.
Anggap aja pouch ini kayak baju buat headset. Kalau bajunya kotor, ya percuma aja kita udah mandi bersih-bersih.
Mungkin ada yang mikir, “Yaelah, ribet amat cuma buat headset.” Padahal logikanya sederhana: headset itu ketemu langsung sama tubuh kita, terutama telinga. Sama aja kayak sikat gigi, nggak mungkin kan kita pakai tanpa pernah dicuci?
Selain itu, pembersihan rutin bikin performa suara tetap maksimal. Bayangin aja, headset mahal jutaan tapi suaranya mendem cuma gara-gara debu. Ironis banget kan? Lebih ironis lagi kalau sampai bikin telinga infeksi. Ada penelitian dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) yang nunjukkin bahwa penggunaan earphone kotor bisa meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri di saluran telinga. Jadi, ini bukan sekadar gaya hidup, tapi juga langkah preventif kesehatan.
Membersihkan headset bukan hal yang ribet kalau jadi kebiasaan. Cukup beberapa menit setiap