oleh seberapa baik atmosfer bisa dimodelkan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Nature pada tahun 2020, meskipun teknologi pemodelan cuaca semakin berkembang, masih ada kesalahan yang muncul karena atmosfer memang sangat sulit dipahami secara menyeluruh.
2. Aplikasi Cuaca yang Tidak Selalu Menggunakan Data Lokal yang Akurat
Pernahkah kamu menggunakan aplikasi cuaca di ponsel, seperti AccuWeather atau Weather.com, dan merasa kecewa karena cuaca yang diperkirakan tidak sesuai dengan kenyataan? Meskipun aplikasi-aplikasi ini sudah sangat populer, banyak dari mereka yang hanya menggunakan data global atau data satelit yang tidak selalu mencerminkan kondisi cuaca lokal.
Data yang diambil dari model global biasanya diolah dan disesuaikan dengan menggunakan sistem yang lebih luas, yang sering kali tidak memperhitungkan keadaan cuaca spesifik di daerah tertentu. Dengan kata lain, meskipun aplikasi ini mungkin memberikan gambaran umum tentang cuaca, mereka bisa meleset untuk cuaca yang lebih lokal. Hal ini terjadi terutama di daerah yang lebih terpencil, di mana data observasi lokal terbatas.
Sebagaimana dijelaskan oleh ahli meteorologi di The Weather Channel, ketergantungan pada data global yang lebih umum memang sering menjadi alasan utama ketidakakuratan aplikasi cuaca dalam memberikan prakiraan yang presisi di beberapa lokasi tertentu. Jadi, saat kamu mengandalkan aplikasi cuaca tanpa memperhitungkan aspek lokal, bisa jadi itu penyebab ketidakakuratan yang cukup besar.
3. Perubahan Iklim yang Membuat Cuaca Semakin Tidak Menentu
El Niño dan La Niña, dua fenomena iklim yang sudah terkenal, memang memberikan dampak besar terhadap cuaca global. Namun, karena perubahan iklim yang semakin meningkat, kita sekarang menghadapi pola cuaca yang semakin tidak menentu.