Jangan nulis, “Dompetmu jatuh, sebutkan isinya kalau kamu bener pemiliknya.” Itu terdengar kayak interogasi polisi. Lebih enak, “Halo, saya nemu dompet atas nama X, bisa konfirmasi ini betul milik Anda?” Simpel, aman, nggak bikin orang kaget.
Keempat manfaatkan media lokal
Masih ada, lho, orang yang baca koran daerah atau dengerin radio komunitas. Iklan baris lima baris bisa jadi penyelamat. Tulis saja singkat: “Nemu dompet atas nama A, silakan hubungi nomor ini.” Jangan sebutkan isi detailnya, biar nanti pemilik yang menjelaskan. Rasanya old school, tapi jangan remehkan kekuatan media jadul. Kadang justru lebih cepat sampai.
Kelima tanya di grup Facebook daerah
Setiap kota, bahkan kecamatan, biasanya punya grup Facebook sendiri. Mulai dari “Info Cirebon” sampai “Warga Madiun Asli”. Nah, grup beginian bisa jadi jalan ninja. Postinglah kabar nemu dompet di situ. Tapi ingat, hati-hati. Grup medsos itu sarangnya orang sok kenal. Bisa jadi ada yang tiba-tiba ngaku, “Itu punya sepupu saya, titipkan aja ke saya.” Jangan gampang percaya. Triknya, kasih ciri umum dompet tapi jangan detail. Misal, “Dompet warna cokelat merek X, isi KTP atas nama A.” Kalau ada yang ngaku, suruh sebutkan isi lain di dalamnya.
Keenam langsung ke alamat KTP
Kalau masih nggak ketemu juga, cara klasik: datangin alamat yang tertera di KTP. Ketok pintu, lalu bilang, “Saya nemu dompet dengan nama ini, apa benar rumahnya di sini?” Kalau pemiliknya tinggal, beres. Kalau ternyata sudah pindah, biasanya tetangga masih tahu. Tapi tips penting: jangan datang sendirian kalau lokasinya jauh atau sepi. Ajak teman, biar kalau terjadi salah paham ada