Ini Dia, Indonesia dan 7 Negara Lain yang Sering Terkena Gempa Beserta Alasannya
Gempa bumi adalah bencana alam yang sering kali datang tanpa peringatan dan dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Di seluruh dunia, ada beberapa negara yang sering dilanda gempa. Indonesia termasuk di antaranya, bersama dengan beberapa negara lain yang juga memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi Indonesia dan tujuh negara lain yang sering terkena gempa, serta mengulas mengapa gempa bisa terjadi dan dampaknya bagi daerah tersebut.
Indonesia dan 7 Negara Lain yang Sering Terkena Gempa
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, yang merupakan jalur tektonik paling aktif di dunia. Letaknya yang berada di antara beberapa lempeng tektonik besar menjadikan Indonesia salah satu negara yang paling rawan terhadap gempa bumi. Selain Indonesia, ada beberapa negara lain yang sering terkena gempa. Negara-negara ini juga berada di zona pertemuan lempeng tektonik, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya gempa besar.
Berikut adalah beberapa negara yang sering dilanda gempa bumi:
1. Indonesia
Indonesia adalah negara yang sangat rawan terhadap gempa karena terletak di kawasan Cincin Api Pasifik. Wilayah seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan daerah yang sering terdampak gempa besar. Salah satu gempa terbesar yang tercatat adalah Gempa dan Tsunami Aceh pada tahun 2004, yang memiliki magnitudo 9,1 dan menewaskan lebih dari 200.000 orang. Gempa-gempa lain yang terjadi di wilayah Padang (Sumatera Barat) dan Yogyakarta juga menunjukkan tingginya frekuensi gempa di Indonesia.
• Sumatera: Daerah seperti Aceh, Medan, dan Padang sering dilanda gempa besar karena dekat dengan pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Wilayah ini adalah salah satu daerah yang paling aktif gempa di Indonesia.
• Jawa: Gempa besar juga sering terjadi di Jawa, terutama di Yogyakarta, yang pernah dilanda gempa berkekuatan 6,3 pada tahun 2006. Daerah ini terletak di sepanjang garis Sesar Jawa yang aktif.
• Bali & Nusa Tenggara: Pulau-pulau ini berada di wilayah subduksi yang memisahkan lempeng Indo-Australia dan lempeng Sunda, yang membuatnya sangat rentan terhadap gempa besar.
2. Jepang
Jepang adalah salah satu negara yang paling sering terkena gempa di dunia. Terletak di Cincin Api Pasifik, Jepang sering mengalami gempa bumi berkekuatan tinggi. Gempa yang terjadi di Jepang umumnya disertai dengan tsunami, karena pertemuan lempeng Samudra Pasifik, Lempeng Filipina, dan Lempeng Eurasia.
• Tokyo: Meskipun salah satu kota paling maju di dunia, Tokyo berada di kawasan rawan gempa besar. Gempa besar dengan magnitudo 7.0 hingga 9.0 bisa terjadi kapan saja.
• Sendai: Sendai berada di utara Jepang dan merupakan salah satu area yang paling terpengaruh gempa besar, termasuk gempa Tōhoku pada tahun 2011 dengan magnitudo 9,1, yang menyebabkan tsunami besar.
3. Chile
Terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, Chili adalah negara yang sangat rentan terhadap gempa besar. Dengan lebih dari 3.000 km garis pantai, Chili sering mengalami gempa yang sangat kuat, terutama di daerah pesisir.
• Valdivia dan Concepción: Kedua kota ini pernah mengalami gempa dengan magnitudo di atas 8,0, seperti gempa 1960 yang tercatat sebagai gempa terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah dengan magnitudo 9,5.
• Santiago: Ibu kota Chili ini juga sering mengalami gempa berkekuatan besar. Gempa terakhir yang mengancam Santiago terjadi pada 2010 dengan magnitudo 8,8.
4. Turki
Turki berada di pertemuan tiga lempeng besar: Lempeng Eurasia, Lempeng Arab, dan Lempeng Afrika. Kombinasi ketiga lempeng ini menciptakan ketegangan yang sangat besar di bawah permukaan bumi, menghasilkan gempa yang sangat kuat.
• Istanbul: Kota ini merupakan salah satu kota yang paling rentan terhadap gempa besar karena letaknya yang dekat dengan zona Sesar Timur Laut. Gempa besar yang diprediksi dapat terjadi kapan saja di Istanbul, seperti gempa tahun 1999 yang merusak banyak bagian kota.
• Van dan Izmit: Daerah ini telah mengalami beberapa gempa besar dalam beberapa dekade terakhir, dengan magnitudo mencapai 7,0 atau lebih.
5. Nepal
Nepal terletak di wilayah Pegunungan Himalaya, yang terbentuk akibat pertemuan lempeng India dan Eurasia. Proses pergerakan lempeng ini menyebabkan Nepal rawan terhadap gempa bumi.
• Kathmandu: Ibu kota Nepal ini menjadi pusat dari gempa besar yang terjadi pada tahun 2015 dengan magnitudo 7,8, yang menewaskan ribuan orang dan merusak banyak bangunan bersejarah di Kathmandu Valley.
• Pokhara: Pokhara juga merupakan daerah yang rawan gempa karena kedekatannya dengan patahan aktif di Himalaya.
6. Meksiko
Meksiko terletak di pertemuan beberapa lempeng besar, termasuk lempeng Cocos, Nazca, dan Amerika Utara, yang membuatnya sering dilanda gempa bumi besar.
• Mexico City: Kota ini sering mengalami gempa, salah satunya pada tahun 1985 dengan magnitudo 8,1 yang menghancurkan banyak bangunan di kota ini.
• Oaxaca dan Guerrero: Wilayah ini juga rawan gempa, terutama daerah yang berada di sepanjang jalur subduksi.
7. Iran
Iran terletak di pertemuan lempeng tektonik antara lempeng Arab dan Eurasia, yang menyebabkan negara ini rentan terhadap gempa bumi.
• Tehran: Ibu kota Iran ini terletak di dekat patahan besar yang disebut Patahan Alborz, yang memicu gempa-gempa besar.
• Kerman dan Bam: Bam terkenal dengan gempa besar yang terjadi pada tahun 2003, dengan magnitudo 6,6, yang merusak hampir seluruh kota.
8. Alaska
Alaska berada di sepanjang pertemuan lempeng tektonik Samudra Pasifik dan Amerika Utara, sehingga sangat rentan terhadap gempa bumi.
• Anchorage: Kota ini mengalami beberapa gempa besar sepanjang sejarah, termasuk gempa besar 1964 dengan magnitudo 9,2, yang merupakan gempa terbesar yang tercatat di Amerika Utara.
• Valdez: Daerah ini juga rentan terhadap gempa besar, dengan beberapa peristiwa gempa besar yang terjadi sepanjang tahun.
Artikel ini memberikan gambaran lengkap tentang negara-negara yang sering mengalami gempa, dengan penjelasan detail mengenai daerah yang paling terpengaruh dan mengapa gempa sering terjadi di tempat tersebut. Setiap negara ini berada di zona pertemuan lempeng tektonik yang menyebabkan gempa-gempa besar. Dengan memahami penyebab dan dampak gempa, kita dapat lebih siap menghadapi bencana alam ini.