Pinterpedia.com – Ketika bicara cincin kawin, kebanyakan orang langsung membayangkan lingkaran emas atau perak yang melingkar manis di jari manis tangan kiri. Namun, tidak semua budaya sepakat dengan kebiasaan itu. Di sejumlah negara, justru tangan kanan yang dianggap lebih terhormat untuk memakaikan cincin tanda ikatan pernikahan. Menariknya, alasan di balik pilihan ini bukan hanya “beda kebiasaan”, melainkan punya akar sejarah, keagamaan, hingga simbolis yang dalam.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Mari kita jalan-jalan sejenak menelusuri 15 negara yang menjadikan tangan kanan sebagai rumah bagi cincin cinta seumur hidup.

Jerman

Di Jerman, pasangan biasanya bertukar cincin di tangan kiri saat bertunangan. Namun begitu memasuki pernikahan, cincin itu pindah ke tangan kanan. Alasannya? Tradisi Protestan dan Katolik setempat menganggap tangan kanan sebagai lambang kesungguhan, kejujuran, dan janji yang tidak bisa diputarbalikkan.

Austria

Tetangganya, Austria, punya tradisi serupa. Di sana, cincin kawin di tangan kanan sudah lama dianggap simbol kesetiaan. Tangan kanan dipercaya sebagai tangan “benar”, yang dipakai untuk bersumpah di pengadilan atau mengucap janji suci di altar.

Norwegia

Di Norwegia, pernikahan bukan hanya soal pesta besar dengan gaun indah. Simbol utama justru ada di tangan kanan. Tradisi ini turun-temurun sejak masa Kristen awal di Skandinavia. Bahkan di era modern, meskipun banyak terpengaruh budaya Amerika, mayoritas pasangan Norwegia tetap setia dengan cincin kanan.

Denmark

Tak jauh berbeda dengan Norwegia, Denmark juga mempertahankan kebiasaan ini. Bagi orang Denmark, cincin di tangan kanan bukan sekadar aksesori, melainkan pernyataan serius yang terlihat jelas setiap kali mereka berjabat tangan.

Polandia

Masuk ke Eropa Timur, Polandia punya ikatan kuat dengan Gereja Katolik.

Halaman:
1 2 3 4