kebanggaan nasional.
Venezuela
Bergeser ke Amerika Latin, Venezuela masih setia dengan tradisi kolonial Spanyol. Cincin kawin di kanan dianggap sebagai warisan leluhur yang terus dijaga. Di sana, cincin tidak hanya melambangkan ikatan dua orang, tapi juga ikatan keluarga besar yang sangat berperan dalam kehidupan pernikahan.
Kolombia
Di Kolombia, tradisi tangan kanan juga hidup. Sama seperti di Venezuela, pengaruh Katolik kuat sekali. Bahkan banyak pasangan merasa aneh jika melihat cincin kawin dipasang di kiri.
Chile
Chile, negeri panjang di ujung selatan Amerika, juga menaruh cincin kawin di kanan. Uniknya, masyarakat setempat percaya bahwa cincin di tangan kanan membuat janji lebih kokoh, karena kanan selalu dipakai untuk bersalaman, bekerja, dan menunjukkan tindakan nyata.
India
Di India, cerita agak berbeda. Tidak semua orang India memakai cincin kawin di kanan, tapi dalam komunitas Hindu, tangan kiri sering dianggap tidak suci. Karena itu, banyak pasangan Hindu yang memilih kanan untuk memasang cincin. Sedangkan komunitas Kristen India, terpengaruh budaya Barat, lebih sering memakai di kiri.
Jika diperhatikan, pola ini jelas. Negara dengan tradisi Katolik tertentu, Ortodoks Timur, atau komunitas Hindu lebih cenderung memilih tangan kanan. Sebab kanan identik dengan kebaikan, kekuatan, dan kejujuran. Sementara di dunia Barat yang dipengaruhi konsep vena amoris, urat cinta yang dipercaya menghubungkan jari manis kiri ke jantung, cincin kawin akhirnya populer di kiri.
Namun di era modern, batas ini mulai cair. Generasi muda lebih bebas memilih. Ada yang tetap mempertahankan kebiasaan leluhur, ada pula yang mengikuti tren global. Tidak sedikit pula pasangan lintas negara yang akhirnya sepakat memakai


