rumahan yang makan kibble butuh tambahan air. Masalahnya, banyak pemilik lupa mengganti air di mangkuk. Air jadi keruh, ada debu, bahkan kadang ada serbuk makanan nyangkut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Akibatnya kucing ogah minum. Lama-lama ginjalnya bermasalah, dan ini salah satu penyebab kematian paling umum pada kucing ras. Padahal solusi sesederhana mengganti air setiap hari atau menyediakan water fountain sudah bisa menyelamatkan nyawa.

3. Menganggap bulu hanya urusan estetika

Persia, Ragdoll, Maine Coon, semua terkenal dengan bulu tebal nan indah. Tapi bulu bukan sekadar hiasan Instagram. Kalau tidak rutin disisir, bulu bisa kusut parah. Kusut ini bukan cuma bikin penampilan acak-acakan, tapi juga bisa menjerat kulit dan menyebabkan infeksi.

Lebih parah lagi, bulu rontok yang tertelan saat grooming bisa menumpuk jadi hairball. Kalau tidak keluar, bisa bikin muntah terus-menerus bahkan penyumbatan usus. Jadi sisir bukan sekadar alat kecantikan, tapi alat kesehatan.

4. Tidak sadar risiko genetik

Kucing ras sering kali punya bawaan genetik yang bikin mereka rentan sakit. Scottish Fold rawan masalah sendi, Persia sering kena gangguan pernapasan, Bengal kadang agresif karena genetik liar. Sayangnya banyak pemilik tidak mencari tahu soal ini. Mereka baru panik saat kucing tiba-tiba pincang atau napasnya sesak.

Memelihara kucing ras tanpa tahu risiko genetik sama seperti beli mobil sport tanpa baca manualnya. Keren sih, tapi kalau rusak di jalan, siap-siap keluar biaya besar. Lebih baik belajar sejak awal, konsultasi dokter hewan, dan lakukan pemeriksaan rutin sesuai rasnya.

5. Terlalu percaya diri melepas kucing keluar rumah

Banyak pemilik merasa kasihan kalau kucing ras hanya di dalam rumah. Akhirnya pintu dibuka

Halaman:
1 2 3 4