Pinterpedia.com – Kebanyakan orang mikir insomnia itu cuma soal “susah tidur”. Padahal, kalau berulang terus-menerus, efeknya bisa lebih serius daripada sekadar ngantuk keesokan harinya. Tidur adalah waktu emas bagi tubuh untuk memperbaiki sel, menyeimbangkan hormon, dan mengistirahatkan otak. Kalau fase ini terganggu, pelan-pelan tubuhmu bisa menua lebih cepat.
Tidur Tidak Hanya Pejamkan Mata
Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa butuh rata-rata 7–9 jam tidur setiap malam. Masalahnya, insomnia membuat waktu tidur jauh lebih pendek atau kualitasnya buruk. Akibatnya, tubuh kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Riset yang dipublikasikan di Scientific Reports (Nature, 2024) menunjukkan bahwa orang dengan insomnia kronis cenderung memiliki “usia biologis” yang lebih tua dibanding usia sebenarnya. Usia biologis ini dihitung dari perubahan epigenetik di DNA, semacam jam biologis yang bisa menunjukkan seberapa cepat tubuh menua.
Telomer: Pelindung DNA yang Ikut Terkikis
Di ujung DNA kita ada bagian kecil bernama telomer. Telomer ini seperti “penutup” yang melindungi DNA agar tidak cepat rusak. Seiring waktu, telomer memang akan semakin pendek, tapi kurang tidur mempercepat proses ini.
Sebuah studi di Journal of Sleep Research (2022) menemukan bahwa orang dengan kualitas tidur buruk memiliki telomer yang lebih pendek. Artinya, insomnia bisa membuat sel tubuh “menua” lebih cepat. Ini berhubungan dengan penuaan dini, kerutan kulit, dan meningkatnya risiko penyakit kronis.
Fungsi Otak Juga Ikut Menurun
Tidak hanya kulit dan sel tubuh, insomnia juga berpengaruh pada otak. Penelitian dari University of California, San Francisco (2024) menemukan bahwa orang paruh baya yang sering mengalami gangguan tidur memiliki otak yang menyusut lebih cepat dibanding