sedikit dan kurang juicy.
Sebaliknya, jeruk manis umumnya kulitnya tipis, halus, dan pori-porinya rapat. Kalau pas dipegang terasa padat dan agak lentur, itu pertanda bagus. Jadi jangan malas raba-raba dikit waktu di pasar.
4. Lupa Lihat Bagian Tangkai
Kebanyakan orang cuma lihat jeruk secara keseluruhan. Padahal, bagian bekas tangkai itu bisa kasih banyak informasi. Kalau keras banget, biasanya jeruk belum matang sempurna.
Kalau ditekan pelan terasa agak kenyal, itu tandanya sudah matang dan siap disantap. Detail kecil begini sering diabaikan, padahal bisa jadi penentu apakah jerukmu nanti bikin puas atau bikin manyun.
5. Tidak Mencium Aromanya
Kadang kita gengsi kalau lagi belanja di pasar. Masa iya mau cium-cium buah di depan pedagang? Padahal, itu salah satu cara paling akurat.
Jeruk manis biasanya mengeluarkan aroma harum khas citrus, bahkan dari kulitnya. Kalau baunya hambar atau malah aneh (asem basi, misalnya), mending dilewatkan. Jadi, jangan ragu buat “tes bau” dulu sebelum beli.
6. Terlalu Percaya Sama Bentuk Bulat Sempurna
Jeruk bulat sempurna sering dianggap kualitas premium. Padahal, nggak selalu begitu. Jeruk yang bentuknya sedikit oval atau nggak terlalu simetris justru sering punya rasa lebih oke karena tumbuh alami tanpa “dipoles” habis-habisan.
Jangan langsung meremehkan jeruk yang bentuknya agak aneh. Kadang yang nggak sempurna di luar justru lebih enak di dalam.
7. Salah Baca Tekstur
Kesalahan lain yang sering banget: mikir jeruk keras tandanya segar, jeruk lembek tandanya matang. Faktanya, jeruk keras biasanya belum matang, sedangkan yang terlalu lembek sudah kelewat matang atau mulai rusak.
Pilih yang pas: saat ditekan ringan, terasa