Pinterpedia.com – Bakwan jagung itu membuatnya emang tidak bersusah payah, tinggal parut jagung, campur tepung, kasih bumbu, lalu goreng. Tapi kenyataannya, banyak orang kaget ketika hasilnya malah jadi aneh, ada yang terlalu keras, ada yang berminyak, ada juga yang rasanya “nggak karuan”. Kalau sudah begitu, selera makan pun bisa langsung turun.
Di artikel ini, kita akan bahas enam kesalahan paling umum saat bikin bakwan jagung, lengkap dengan alasan kenapa hal itu bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Jangan kaget kalau salah satunya ternyata sering banget kamu lakukan.
1. Salah Pilih Usia Jagung
Jagung adalah bintang utama dalam bakwan jagung. Kalau salah pilih bahan, jangan berharap rasanya bisa diselamatkan dengan bumbu.
Jagung yang terlalu muda biasanya bijinya kecil, pucat, dan kandungan patinya belum terbentuk sempurna. Hasilnya? Bakwan jadi hambar dan teksturnya terlalu lembek. Sebaliknya, jagung yang sudah terlalu tua punya biji keras, berserat, dan cenderung kering. Digigit pun serasa makan plastik, apalagi kalau cuma digoreng sebentar.
Solusi terbaik, pilih jagung manis segar dengan biji gemuk, kuning cerah, dan tekstur sedikit kenyal. Jenis ini punya keseimbangan sempurna antara manis alami dan kelembutan daging jagung. Jangan malas untuk mengupas sedikit kulit jagung di pasar sebelum membeli, lebih baik ribet sebentar daripada kecewa di dapur.
2. Semua Jagung Dihaluskan Tanpa Sisa
Kesalahan berikutnya adalah menghaluskan semua jagung. Hasilnya memang gampang diaduk, tapi bakwan jadi mirip perkedel jagung, padat, lembek, dan kehilangan sensasi “kriuk” dari butiran jagung utuh.
Padahal, salah satu daya tarik bakwan jagung adalah kontras teksturnya: bagian lumat berfungsi sebagai perekat,