punya kandungan air tinggi. Begitu masuk ke minyak panas, butiran jagung bisa “meletup”. Kalau minyak terlalu panas, bakwan jadi cepat gosong di luar tapi masih mentah di dalam. Kalau terlalu dingin, bakwan menyerap minyak berlebihan dan jadi berminyak parah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Solusi praktis: panaskan minyak di suhu sekitar 170–180°C. Nggak punya termometer? Uji dengan cara masukkan sedikit adonan. Kalau langsung naik dengan gelembung stabil, berarti suhu pas. Jangan juga memasukkan terlalu banyak adonan sekaligus, karena suhu minyak bisa turun drastis.

6. Bentuk dan Tebal Bakwan Tidak Konsisten

Kesalahan terakhir sering dianggap sepele, ukuran dan ketebalan bakwan tidak konsisten. Ada yang tipis banget sampai kering seperti keripik, ada juga yang tebal setengah jari sehingga bagian dalamnya masih mentah.

Bakwan jagung ideal punya ketebalan sedang, cukup tipis agar renyah, tapi masih menyisakan bagian tengah yang lembut dan juicy. Gunakan sendok sayur atau centong kecil untuk menuang adonan, lalu ratakan pelan agar tidak menggumpal. Jangan terlalu sering dibalik, cukup sekali dua kali agar permukaannya mulus dan tidak menyerap minyak berlebihan.

Membuat bakwan jagung enak ternyata bukan soal resep rahasia, melainkan soal perhatian pada detail kecil. Dari pemilihan jagung, cara mengolah, hingga teknik menggoreng, semua berperan penting dalam menentukan hasil akhir.

Enam kesalahan di atas mungkin terlihat sepele, tapi jika dihindari, bakwan jagung buatanmu bisa bersaing dengan jajanan kaki lima favorit. Jadi, lain kali sebelum bikin, ingat: jagung segar, bumbu segar, adonan seimbang, minyak stabil, dan jangan tergesa-gesa. Hasilnya? Bakwan jagung yang renyah di luar, manis gurih di dalam, dan bikin siapa pun susah berhenti ngemil.

Halaman:
1 2 3 4