es kalau perlu. Ingat, bakso bukan tugas skripsi yang bisa selesai dengan lembur tanpa tidur. Ia butuh ritme, butuh perhatian.
7. Rebus bakso di air mendidih, lalu kaget kenapa pecah
Kesalahan ini sering banget terjadi. Banyak yang langsung nyemplungin adonan ke air mendidih. Hasilnya? Bakso retak, bentuknya mirip planet yang meledak.
Teknik yang benar, rebus di air panas dengan suhu sekitar 70 sampai 80 derajat. Biarkan bakso naik ke permukaan, tandanya dia siap. Baru deh pindahkan ke air mendidih sebentar biar matang sempurna. Bakso tetap mulus, teksturnya pas, dan nggak bikin minder kalau difoto.
8. Ukuran bakso seenak jidat
Ada bakso sebesar kelereng, ada juga yang segede bola tenis. Memang bebas, tapi ukuran yang tidak konsisten bikin masalah. Bakso kecil cepat matang tapi jadi kering. Bakso besar susah matang merata, dalamnya masih mentah.
Gunakan sendok bulat atau cetakan biar ukurannya seragam. Kalau mau eksperimen bikin bakso super jumbo, siap-siap ekstra waktu dan tenaga.
9. Langsung numpuk bakso panas-panas
Bayangkan bakso baru matang, masih panas, langsung ditumpuk di wadah. Hasilnya bakso saling menempel, permukaan jadi lembek. Bentuk bulatnya rusak, mirip bola yang habis diinjak.
Triknya gampang. Setelah matang, masukkan bakso ke air es. Selain bikin tekstur lebih kenyal, permukaannya juga mulus dan nggak lengket. Pendinginan ini semacam “spa” singkat untuk bakso, biar tampilannya tetap kece.
Membuat bakso bukan sekadar adonan daging dibulatkan. Ada banyak detail yang harus diperhatikan, dari pemilihan daging sampai tahap pendinginan. Sembilan kesalahan di atas sering dianggap sepele, tapi justru di situlah letak jebakan.
Kalau kamu bisa menghindarinya,