Cara Menyusun Jadwal Belajar yang Tepat untuk Anak Sekolah Dasar, Dijamin Efektif!
Pinterpedia.com – Menyusun jadwal belajar untuk anak sekolah dasar bukan hal yang gampang, apalagi dengan segala aktivitas mereka yang padat, dari sekolah, bermain, hingga waktu istirahat. Tapi, jadwal yang teratur sebenarnya bisa membantu anak lebih fokus dan semangat belajar. Lalu, bagaimana cara membuat jadwal yang tepat untuk anak? Nah, yuk kita bahas beberapa tips yang bisa membantu orang tua menyusun jadwal belajar yang nggak cuma efektif, tapi juga menyenangkan!
Libatkan Anak dalam Proses Penyusunan Jadwal
Jadwal belajar yang baik itu harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Cara terbaik adalah dengan melibatkan mereka dalam proses penyusunannya. Jangan sampai anak merasa jadwal yang dibuat terlalu mengekang atau nggak sesuai dengan ritme mereka. Cobalah untuk diskusi bareng anak, tanyakan kapan waktu terbaik bagi mereka untuk belajar, serta kapan mereka merasa butuh waktu untuk bermain atau istirahat. Dengan cara ini, anak nggak akan merasa terbebani dan justru merasa punya kontrol atas waktu mereka.
Menurut penelitian dari University of Washington (2020), melibatkan anak dalam proses perencanaan waktu bisa meningkatkan rasa tanggung jawab mereka terhadap jadwal yang dibuat. Jadi, orang tua dan anak bisa berkolaborasi untuk menemukan waktu yang tepat untuk belajar.
Tentukan Durasi Belajar yang Sesuai dengan Usia
Durasi belajar juga penting banget untuk diperhatikan. Untuk anak SD, durasi yang terlalu lama bisa bikin mereka mudah bosan. Sebagai contoh, untuk anak kelas 1 SD, 10–15 menit per pelajaran sudah cukup. Sedangkan anak kelas 6 SD, durasi sekitar 30–60 menit bisa dipertimbangkan per mata pelajaran. Durasi ini bisa disesuaikan dengan tingkat konsentrasi anak, dan jangan lupa sisipkan waktu istirahat di antara sesi belajar. Anak-anak di usia SD cenderung lebih fokus selama 30 menit pertama. Setelah itu, mereka perlu jeda singkat untuk memulihkan energi mereka sebelum melanjutkan belajar lagi.
Gunakan Teknik Time Blocking
Salah satu teknik yang bisa kamu coba adalah time blocking, yaitu membagi waktu belajar anak menjadi beberapa blok waktu yang terstruktur. Misalnya, sesi belajar Matematika dimulai pukul 8 pagi, diikuti dengan istirahat 15 menit, lalu belajar Bahasa Indonesia, dan setelah itu kegiatan menyenangkan seperti menggambar atau bermain edukatif. Jangan lupa, waktu belajar harus diimbangi dengan aktivitas lain yang menyegarkan pikiran anak, seperti bermain atau bergerak aktif. Menurut sebuah penelitian dari teknik time blocking ini efektif karena memberikan kesempatan anak untuk beristirahat sebelum melanjutkan sesi belajar berikutnya. Ini membuat anak nggak cepat lelah dan tetap antusias sepanjang hari.
Sesuaikan Jadwal dengan Aktivitas Lainnya
Jadwal belajar nggak hanya soal waktu belajar di meja. Ada banyak aktivitas lain yang harus disesuaikan, seperti waktu makan, waktu bermain, atau bahkan waktu untuk membantu di rumah. Pastikan jadwal belajar anak memberikan ruang untuk semua itu. Anak perlu waktu untuk bermain dan bersosialisasi, agar mereka nggak merasa tertekan hanya dengan belajar saja. Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga juga bermanfaat untuk perkembangan mereka. Selain membantu mereka belajar tanggung jawab, pekerjaan rumah seperti membereskan mainan atau membantu menata meja makan juga bisa dijadikan waktu untuk ‘istirahat’ dari belajar.
Evaluasi dan Perbarui Jadwal Secara Berkala
Jadwal belajar anak perlu dievaluasi secara berkala. Apa yang efektif minggu lalu, belum tentu tetap efektif minggu depan. Anak juga berkembang dengan cepat, dan terkadang mereka membutuhkan perubahan. Jangan takut untuk mengubah jadwal jika anak merasa terlalu terbebani atau malah kurang tertantang.
Menurut studi dari Asysyams (2021), menyesuaikan jadwal dengan kebutuhan anak secara berkala membantu anak tetap merasa tertantang tanpa merasa stres atau kelelahan.