Pinterpedia.com – Kamu pasti pernah denger tentang istilah people pleaser. People pleaser adalah perilaku di mana seseorang cenderung berusaha untuk menyenangkan orang lain dengan mengorbankan kebutuhan dan keinginan pribadinya, yang sering kali dapat menyebabkan stres dan kelelahan emosional. Penelitian oleh Baumann et al. (2017) dalam Psychology of Well-Being menunjukkan bahwa orang dengan kecenderungan people pleasing seringkali mengalami penurunan kesejahteraan mental karena tidak dapat menegakkan batasan yang sehat. Ada banyak orang yang senang banget nge-approve apa aja yang orang lain mau, kadang sampai lupa diri. Mereka bilang “iya” meskipun hati kecilnya pengen banget ngomong “enggak.” Nah, kalau kamu merasa seperti itu, nggak sendirian kok. Tapi, hati-hati! Kebiasaan ini bisa bikin kamu sering dimanfaatkan. Lalu, gimana caranya biar nggak terjebak jadi people pleaser? Yuk, simak 8 kebiasaan yang harus kamu hindari supaya kamu nggak jadi korban manipulasi orang lain!

Scroll Untuk Lanjut Membaca

1. Takut Mengatakan “Tidak”

Yup, salah satu kebiasaan utama yang bikin kamu terjebak jadi people pleaser adalah ketakutan untuk menolak permintaan orang lain. Ada perasaan nggak enak kalau kamu bilang “tidak” padahal kamu nggak mau. Tapi, ini dia kuncinya: mengatakan “tidak” itu bukan berarti kamu jahat. Sebaliknya, itu adalah bentuk penghargaan terhadap waktu dan energi kamu sendiri. Jadi, mulai dari sekarang, latih diri untuk bilang “tidak” kalau memang itu yang kamu rasa benar. Kamu nggak perlu khawatir orang lain akan marah atau kecewa, karena jika mereka menghargai kamu, mereka akan mengerti.

2. Selalu Mengutamakan Orang Lain

Sering banget kita mendahulukan kebutuhan orang lain tanpa pikir panjang, apalagi kalau itu untuk teman atau keluarga. Namun, yang perlu dipahami adalah kalau kamu terus-terusan mengorbankan dirimu untuk orang lain, kamu bisa kehilangan dirimu sendiri. Ingat, kamu juga berhak untuk mendapatkan waktu dan perhatianmu sendiri. Terkadang, dengan memberi ruang bagi diri sendiri, kamu justru bisa lebih banyak memberi untuk orang lain.

3. Menghindari Konflik Demi Kedamaian

Pernah nggak sih kamu menghindari masalah karena nggak mau ribut? Konflik itu memang nggak enak, tapi menghindarinya demi kedamaian yang semu justru bisa membuat orang lain memanfaatkanmu. Saat kamu tidak pernah mengungkapkan pendapat atau perasaanmu yang sebenarnya, kamu membiarkan orang lain mengontrol situasi. Belajarlah untuk menyelesaikan konflik secara sehat dan dengan cara yang baik, tanpa takut kehilangan hubungan.

4. Terlalu Cepat Memberikan Bantuan

Ketika seseorang minta bantuan, kita seringkali merasa terpaksa untuk membantu. Mungkin karena takut dianggap nggak peduli atau takut orang tersebut kecewa. Namun, terlalu cepat memberikan bantuan tanpa mempertimbangkan kapasitas diri justru bisa membuatmu merasa kelelahan. Kamu perlu mengenali kapan waktunya untuk membantu dan kapan kamu perlu bilang “tidak.” Ini bukan soal egois, tapi soal menjaga keseimbangan hidup.

5. Merasa Harus Menyenangkan Semua Orang

Ini nih yang sering jadi jebakan: merasa bahwa kamu harus menyenangkan semua orang di sekitar. Padahal, nggak mungkin kan bisa menyenangkan semua orang? Setiap orang punya ekspektasi yang berbeda-beda, dan kamu nggak harus selalu memenuhi itu. Fokuslah pada dirimu sendiri dan hubungan yang lebih sehat dengan orang-orang yang benar-benar menghargaimu. Kamu tidak perlu berusaha menjadi orang lain hanya untuk diterima.

6. Mencari Penerimaan Secara Berlebihan

Sering banget kita merasa perlu diakui oleh orang lain, kan? Bahkan kadang kita rela berbuat banyak hal demi mendapatkan pengakuan. Ini adalah kebiasaan yang bisa menjebak kamu dalam pola people pleasing. Jangan sampai kamu mengorbankan integritas dan kebahagiaanmu demi mendapatkan penerimaan. Cobalah untuk fokus pada penghargaan yang datang dari dalam diri sendiri. Kamu cukup baik apa adanya, dan nggak perlu terus-menerus mencari persetujuan orang lain untuk merasa cukup.

7. Takut Menjadi Egois

Sering kali kita menghindari untuk menjadi egois, padahal sebenarnya memiliki sedikit egois itu sehat! Menjaga keseimbangan antara memberi dan menerima adalah hal yang penting. Jika kamu terus memberi tanpa mempertimbangkan kebutuhanmu sendiri, lama-lama kamu bisa kehabisan energi dan bahkan merasa terbebani. Jangan takut untuk mengambil waktu untuk dirimu sendiri, menikmati hobi, atau bahkan hanya sekadar tidur siang tanpa merasa bersalah. Ini bukan berarti kamu egois, tapi ini adalah bentuk cinta pada diri sendiri.

8. Menerima Tanggung Jawab Orang Lain

Kebiasaan ini sering terjadi, terutama di lingkungan kerja atau dalam hubungan dekat. Kamu merasa bertanggung jawab atas perasaan atau masalah orang lain, dan akhirnya memikul beban yang seharusnya bukan urusanmu. Ingat, setiap orang bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri. Mengambil alih tanggung jawab orang lain bisa membuatmu merasa kelelahan dan akhirnya disalahgunakan. Mulailah untuk mengenali batasan dan biarkan orang lain mengurus urusan mereka sendiri.

Jadi, sudah jelas kan kalau menjadi people pleaser itu tidak selalu sehat untuk diri sendiri? Memang, ada kalanya kita ingin membantu atau menyenangkan orang lain, tapi itu harus dilakukan dengan cara yang tidak merugikan diri sendiri. Jangan takut untuk berkata “tidak”, jaga batasan, dan ingat bahwa kamu juga punya hak untuk bahagia.

Sekarang, coba evaluasi kebiasaan-kebiasaan tersebut dan lihat apakah ada yang perlu kamu ubah. Tidak perlu terburu-buru, namun perlahan-lahan mulailah mengambil kendali atas hidupmu. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih bebas dan lebih bahagia tanpa rasa khawatir dimanfaatkan. Ingat, hidup ini milikmu, dan kamu berhak menentukan apa yang terbaik untuk diri sendiri.