Pinterpedia.com – Baper itu wajar. Namanya juga manusia, punya hati, bukan batu kali. Tapi kalau kebanyakan baper, hidup bisa terasa kayak naik roller coaster tanpa sabuk pengaman: gampang kebawa emosi, gampang tersinggung, dan akhirnya capek sendiri.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ada orang yang baper karena chat dibales lama, ada yang baper gara-gara teman becanda kelewatan, ada juga yang baper tiap lihat story mantan. Kalau baper cuma sesekali, ya masih oke. Tapi kalau kebiasaan, itu bisa bikin hidup berat. Nah, biar hidupmu nggak terus-terusan jadi sinetron penuh drama, ada beberapa cara jitu buat mengurangi baper. Yuk, kita bongkar bareng.

1. Kenali Pemicu Baper Versi Dirimu

Setiap orang punya titik lemah. Ada yang gampang meledak kalau disindir fisik, ada yang sensi kalau soal pekerjaan, ada juga yang auto down kalau dibanding-bandingin. Menyadari pemicu ini penting supaya kamu bisa lebih waspada.

Psikologi nyebutnya self-awareness, alias kesadaran diri. Semakin kamu tahu pola emosimu, semakin gampang juga mengantisipasi kapan perasaan mulai nggak stabil. Jadi, lain kali kalau ada komentar nyentil, coba tanya: ini beneran soal aku atau cuma trigger lama yang kebawa?

2. Belajar Lepas dari Pikiran “Semua Tentang Aku”

Orang baper sering punya mode default seperti semua sikap orang diasumsikan ditujukan ke dirinya. Teman lagi diem aja dibilang jutek, bos nggak nyapa langsung dikira nggak suka. Padahal mungkin mereka lagi lapar atau pusing mikirin cicilan.

Nggak semua hal berkaitan denganmu. Dunia nggak berputar di sekelilingmu, meski otak kadang merasa begitu. Melatih perspektif ini bikin hidup lebih ringan. Bayangin kalau setiap ekspresi orang kamu tafsirkan ke arah negatif, betapa capeknya hidupmu.

3. Bedakan Mana Kritik, Mana yang Basa-Basi

Salah satu penyebab baper adalah gagal membedakan kritik membangun dengan komentar receh. Kritik itu biasanya fokus pada tindakan: “Presentasimu agak terburu-buru.” Sedangkan omongan lewat lebih kayak seloroh random yang sering nggak perlu diambil hati.

Kalau ada orang ngomong, coba saring dengan pertanyaan: “Ada nggak hal yang bisa aku perbaiki dari ini?” Kalau ada, berarti itu kritik. Kalau nggak, ya mungkin cuma ocehan yang nggak perlu dipikirin semalaman. Hidup terlalu singkat buat ditahan sama komentar orang iseng.

4. Rawat Mental lewat Rutinitas Positif

Percaya nggak, orang gampang baper biasanya lagi capek atau stres. Kalau kondisi mentalmu sehat, komentar nyinyir sekecil apapun bisa mental kayak bola karet. Sebaliknya, kalau lagi rapuh, satu sindiran kecil bisa bikin hati retak seribu.

Rutinitas positif bisa bantu: olahraga ringan buat memicu endorfin, journaling biar isi kepala nggak numpuk, atau sekadar jalan sore tanpa HP biar pikiran lebih adem. Badan bugar dan pikiran tenang bikin daya tahan emosimu lebih kuat.

5. Kasih Jeda, Tahan Omongan

Trik paling praktisnya yaitu jangan terlalu buru-buru bereaksi. Saat ada ucapan yang bikin panas hati, kasih jeda. Jangan langsung balas chat dengan nada ketus atau meledak di grup. Tunggu beberapa menit.

Psikolog nyebut ini sebagai emotional regulation. Dengan nahan sebentar, bagian otak rasional dapat kesempatan buat mikir. Kadang, setelah jeda singkat, kamu sadar respon marahmu nggak sebanding sama masalahnya. Ingat, nggak semua bola yang dilempar ke arahmu harus ditangkap.

6. Asah Humor, Biar Hidup Nggak Seserius di Film Drakor

Humor itu vaksin buat baper. Orang yang bisa menertawakan dirinya sendiri biasanya lebih tahan terhadap komentar. Misalnya, kalau teman bercanda soal gaya rambutmu, balas dengan candaan: “Ya, biar matching sama kepribadian acak-acakan gue.”

Humor bikin situasi cair, bikin orang segan untuk lanjut nyinyir, dan yang paling penting, bikin kamu nggak tenggelam dalam perasaan. Kadang, ketawa satu kali lebih sehat daripada mikirin ucapan orang seharian.

Sensitif itu tanda kamu punya hati, dan itu bukan hal buruk. Tapi kalau kesensitifan berubah jadi hobi baper, kamu sendiri yang bakal kelelahan. Hidup santai bukan berarti cuek bebek, tapi tahu kapan harus merespon dan kapan harus biarin angin lewat.

Jadi, lain kali ada komentar pedas, coba pakai enam cara ini. Anggap aja latihan biar hidupmu nggak kayak drama korea 16 episode yang tiap hari tayang di kepalamu. Santai aja, hidup lebih enak kalau diisi positive vibes.