ada pegangan yang lebih jelas, baik bagi hakim maupun masyarakat. Itulah mengapa pembahasan soal hibah tanah tidak bisa lepas dari peran Mahkamah Agung.
Pada akhirnya, memahami hibah tanah bukan sekadar soal hafal pasal hukum, melainkan soal melihat bagaimana praktik di masyarakat berkelindan dengan tafsir pengadilan. Hibah tanah bisa jadi simbol kasih sayang, bisa pula jadi awal sengketa panjang. Peran Mahkamah Agung memastikan bahwa di antara niat baik dan potensi konflik, hukum tetap hadir sebagai penengah. Dan di negeri dengan sejarah panjang perebutan lahan, kehadiran pengadilan tertinggi bukan hanya soal prosedur, tapi soal menjaga keadilan agar tak tergerus oleh kepentingan sesaat.