muncul menunjukkan tantangan besar. Hukuman memang menutup satu pintu, tetapi pencegahan dan pendidikan etik yang berkelanjutan jauh lebih penting.
Di sisi lain, setiap kali ada hakim dipecat, publik setidaknya bisa melihat bahwa mekanisme pengawasan itu ada dan berfungsi. Harapannya, hakim-hakim lain yang melihat koleganya jatuh bisa berpikir dua kali sebelum mengabaikan etika. Palu MKH bukan hanya simbol penghentian karier, tetapi juga alarm bagi seluruh sistem peradilan.
Jawabannya jelas: hakim bisa dipecat. Bahkan, beberapa sudah mengalaminya dalam dua tahun terakhir. MKH hadir sebagai pagar hukum untuk memastikan integritas peradilan tetap terjaga. Kasus-kasus Jember, Medan, Makassar, hingga Medan kembali menjadi bukti bahwa jabatan setinggi hakim pun bisa tumbang jika melanggar etika.
Pada akhirnya, MKH bukan sekadar forum. Ia adalah peringatan bahwa dalam dunia hukum, tidak ada yang benar-benar kebal. Publik menunggu, seberapa konsisten MKH menjaga integritas ini di masa depan.