Pinterpedia.com – Saat Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaannya, kita diingatkan bukan hanya oleh perjuangan dan semangat nasionalisme, tetapi juga oleh peran vital yang dimainkan oleh negara-negara sahabat, terutama negara-negara Arab, dalam mengakui kedaulatan Indonesia. Tak sekadar urusan diplomatik, pengakuan tersebut merupakan simbol solidaritas yang tak ternilai dari dunia Arab terhadap negara yang baru merdeka ini. Pengakuan ini menjadi bagian penting dalam babak sejarah kemerdekaan Indonesia dan membentuk hubungan internasional yang kuat.
Daftar Isi
Pengakuan Mesir sebagai Awal Penyusulan Negara Arab yang Lainnya
Mesir, negara yang dikenal dengan sejarah panjang peradabannya, menjadi yang pertama memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 22 Maret 1946, Mesir mengakui secara de facto kemerdekaan Indonesia. Tidak berhenti di situ, pada 10 Juni 1947, Mesir juga mengakui Indonesia secara resmi (de jure). Peristiwa ini menjadi titik awal bagi negara-negara Arab lainnya untuk mengikuti jejak Mesir dalam memberikan pengakuan yang sangat berarti bagi Indonesia.
Namun, perjalanan diplomasi Indonesia di Mesir bukanlah hal yang mudah. Duta besar Indonesia untuk Mesir saat itu, Haji Agus Salim, bersama dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti AR Baswedan, bekerja keras dalam memperjuangkan pengakuan tersebut. Berkat usaha gigih mereka, pengakuan Mesir membuka pintu bagi negara-negara Arab lainnya untuk mengikuti langkah tersebut.
Palestina
Meski Palestina tidak secara langsung mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, peran negara ini dalam memberikan dukungan sejak masa awal sangat penting. Pada 6 September 1944, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, menyatakan dukungannya terhadap perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Pernyataan dukungan ini disampaikan melalui siaran radio, sebuah bentuk solidaritas yang kuat terhadap sesama bangsa Muslim yang berjuang untuk merdeka.
Meskipun Indonesia baru memperoleh pengakuan resmi dari negara-negara Arab pada tahun 1946, dukungan Palestina ini memberikan gambaran betapa eratnya hubungan antara Indonesia dan dunia Arab, yang berlandaskan pada semangat persatuan umat Islam.
Arab Saudi
Pada 18 November 1946, Arab Saudi memberikan pengakuan resmi terhadap kemerdekaan Indonesia. Pengakuan ini sangat penting karena Arab Saudi memiliki posisi strategis di dunia Islam dan kawasan Timur Tengah. Meski Indonesia baru diakui sebagai negara merdeka, peran Arab Saudi dalam mendukung Indonesia semakin menunjukkan kekuatan diplomasi Indonesia di dunia internasional.
Dalam perjalanan diplomasi ini, tokoh-tokoh seperti Mohammad Rasjidi memainkan peran penting. Mereka tidak hanya berjuang untuk mendapatkan pengakuan dari negara-negara Arab, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara tersebut. Dengan pengakuan Arab Saudi, Indonesia semakin diperhitungkan di dunia internasional, terutama di kawasan Timur Tengah.
Lebanon dan Suriah
Lebanon dan Suriah turut memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia pada 29 Juli 1947 dan 2 Juli 1947, masing-masing. Pengakuan ini menjadi cerminan solidaritas yang mendalam antara bangsa-bangsa Arab. Meski Indonesia baru saja melalui masa-masa sulit akibat agresi militer Belanda, negara-negara Arab ini tetap berdiri di samping Indonesia, memberi dukungan penuh pada perjuangan Indonesia di forum internasional, termasuk di Sidang PBB.
Tak hanya itu, solidaritas Lebanon dan Suriah menunjukkan betapa pentingnya pengakuan dari negara-negara Arab terhadap negara-negara yang baru merdeka, terutama dalam konteks perjuangan bersama untuk kemerdekaan.
Irak dan Yaman
Irak memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia pada 16 Juli 1947, sementara Yaman memberikan pengakuannya pada 3 Mei 1948. Meski waktu pengakuannya berbeda, kedua negara ini menunjukkan betapa pentingnya negara-negara Arab dalam memperjuangkan pengakuan Indonesia. Dukungan mereka memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional dan memperlihatkan bahwa meskipun Indonesia terpisah ribuan kilometer, solidaritas bangsa-bangsa Arab tetap mendalam dan nyata.
Pengakuan ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara tersebut, sekaligus mengukuhkan posisi Indonesia di kawasan Timur Tengah.
Afghanistan dan Turki
Afghanistan dan Turki, meskipun terletak di Asia Tengah dan Anatolia, juga memainkan peran penting dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia. Afghanistan memberikan pengakuan pada 23 September 1947, sementara Turki mengakui Indonesia pada 29 Desember 1949. Pengakuan ini mengindikasikan solidaritas dunia Muslim yang tak terbatas oleh batas-batas geografis.
Kedua negara ini tidak hanya memperkuat hubungan Indonesia di Asia, tetapi juga menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia diterima di seluruh dunia Muslim. Dukungan mereka sangat berarti dalam membangun jaringan solidaritas internasional.
Pengakuan negara-negara Arab terhadap kemerdekaan Indonesia adalah bukti nyata dari solidaritas yang tak mengenal batas. Dalam perjalanan sejarah Indonesia yang panjang, pengakuan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional, tetapi juga membuka peluang kerjasama yang berkelanjutan dengan negara-negara Arab.
Seiring dengan perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, kita mengenang kembali perjuangan diplomasi yang membawa Indonesia meraih pengakuan dari dunia Arab. Ini adalah cerita yang penuh dengan semangat persahabatan dan solidaritas, yang tak hanya terbatas pada hubungan bilateral, tetapi juga melibatkan perjuangan bersama untuk kebebasan dan kedaulatan.
Kini, 80 tahun berlalu, dan meskipun banyak tantangan baru yang dihadapi Indonesia, pengakuan negara-negara Arab ini tetap menjadi landasan yang kuat dalam membangun hubungan internasional yang semakin kokoh.