reaksi itu merupakan hasil dari perintah sistem, bukan dorongan alami.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Perbedaan Dasar antara Naluri dan Algoritma

Naluri lahir dari proses biologis dan evolusi, sementara reaksi robot muncul dari algoritma. Naluri ada untuk memastikan makhluk hidup selamat dan mampu berkembang biak. Sementara itu, sistem robot dibangun untuk menjalankan tugas sesuai instruksi.

Naluri memiliki dasar emosional dan fisiologis. Ketika manusia terkejut, jantung berdetak cepat dan otak menyiapkan tubuh menghadapi bahaya. Robot tidak mengalami reaksi fisik dan emosional seperti itu. Robot tidak panik, tidak gelisah, dan tidak ragu. Mereka hanya menjalankan perintah berdasarkan data, bukan perasaan.

Apakah Ada Penelitian Menuju “Naluri Buatan”?

Penelitian teknologi memang terus bergerak mendekati perilaku alami. Beberapa pendekatan yang sedang dikembangkan meliputi:

Meskipun begitu, kemampuan tersebut masih jauh dari naluri sejati. Sistem pembelajaran robot hanya bertujuan menemukan pola terbaik, bukan mempertahankan keberadaan dirinya seperti organisme hidup.

Pertanyaan tentang kemungkinan robot memiliki naluri di masa depan belum memiliki jawaban pasti. Secara teoritis, sangat mungkin kita suatu saat melihat mesin dengan sistem motivasi buatan atau program yang meniru kebutuhan bertahan hidup. Namun wilayah ini memerlukan perkembangan teknologi dan riset etika yang sangat luas. Manusia perlu memikirkan konsekuensi sosial dan moral jika suatu hari robot memiliki dorongan internal sendiri.

Robot hari ini belum memiliki naluri. Mereka tidak bereaksi karena dorongan hidup atau rasa takut, melainkan karena sistem sensor dan logika yang dirancang oleh manusia. Naluri adalah ciri biologis yang terbentuk oleh evolusi dan tertanam dalam tubuh makhluk hidup sejak lahir. Robot hanya mampu meniru perilaku naluriah melalui data dan algoritma. Meskipun penelitian menuju sistem yang semakin mandiri terus dilakukan, robot masih berada pada ranah respon teknis, bukan refleks hidup. Dengan kata lain, robot dapat terlihat cerdas, tetapi tidak memiliki perasaan hidup yang melandasi naluri.

Halaman:
1 2