Pinterpedia.com — Banyak orang mengira rasa “sumpek” atau jenuh setelah menatap layar ponsel seharian cuma karena kelelahan. Padahal, sains punya penjelasan yang lebih spesifik, bahwa otak manusia memang tidak dirancang untuk menerima banyak informasi tanpa jeda. Ketika notifikasi, video pendek, dan obrolan daring datang bersamaan, otak bekerja seperti mesin yang terus dipaksa berputar tanpa pendingin.
Otak yang Kelebihan Beban Data
Secara ilmiah, kondisi seperti ini disebut dengan cognitive overload, atau kelebihan beban kognitif. Peneliti dari University of California menemukan bahwa semakin sering seseorang berpindah antar-aplikasi atau menanggapi notifikasi, semakin tinggi kadar hormon kortisol dalam tubuh, yaitu hormon yang sama dan muncul saat seseorang sedang mengalami stres. Artinya, setiap kali layar ponsel berkedip, otak ikut siaga, bersiap memproses sinyal baru, dan itu membuat sistem saraf bekerja tanpa henti.
Bayangkan saja jika otakmu seperti meja kerja. Setiap kali kamu membuka aplikasi, seolah ada dokumen baru yang dilempar ke atas meja. Makin lama, tumpukan itu menutupi ruang berpikir seseorang. Tidak heran kalau setelah berjam-jam bermain HP, kepala bakal terasa berat dan kadang disertai suasana hati yang buruk atau bad mood.
Sensasi Nyaman yang Menipu
Smartphone tidak hanya dirancang agar lebih berguna untuk kehidupan sehari hari di dunia serba teknologi, namun gadget ini juga bakalan menarik perhatian terus-menerus. Setiap gulir layar candu, setiap “like” dari jempol, semua memicu pelepasan dopamin, yaitu zat kimia otak yang memberi rasa senang sesaat. Namun, dopamin tidak datang tanpa harga. Setelah efeknya hilang, otak mengalami penurunan suasana hati (bad mood), menciptakan dorongan untuk mencari rangsangan baru. Siklus ini membuat kita terus menggulir layar tanpa sadar, padahal pikiran kita sudah lelah.
Menurut penelitian dari National Institute on Drug Abuse (Volkow et al., 2019), pola konsumsi digital seperti ini meniru mekanisme kecanduan ringan. Jadi, rasa “sumpek” itu datang bukan sebagai tanda bosan melainkan suatu reaksi tubuh saat sistem dopamin bekerja berlebihan tanpa pemulihan.
Ketika Pikiran Sumpek, Tubuh Juga Ikut Capek
Rasa penat akibat berlama-lama di depan layar ponsel tidak hanya menyerang otak. Tubuhmu juga ikut menanggungnya. Posisi menunduk lama saat bermain ponsel bisa menyebabkan tegang otot di leher dan bahu, hal ini dikenal