standar baru, semacam “cap digital” yang membuktikan gambar itu asli dari kamera.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Beberapa perusahaan teknologi sudah mengembangkan watermark tersembunyi untuk menandai gambar AI. Tapi tentu, ini akan jadi lomba kucing dan tikus: AI makin pintar menyembunyikan jejak, dan detektor makin pintar mencari celah.

Kita nggak bisa lagi berpikir bahwa “gambar selalu bicara jujur”. AI sudah mengubah lanskap visual jadi medan penuh kemungkinan sekaligus risiko. Tapi kabar baiknya, kita masih punya senjata: mata kritis, pengetahuan dasar tentang tanda-tanda gambar AI, dan kesadaran soal privasi data.

Jadi, lain kali kamu nemu foto aneh yang viral di timeline, jangan langsung klik “share”. Tahan sebentar, lihat detailnya, cek sumbernya, dan tanyakan: ini nyata, atau cuma hasil algoritma yang pintar menipu?

Di dunia digital, rasa curiga bukan berarti negatif—justru itu bentuk kewaspadaan. Dan dengan kewaspadaan itu, kita bisa tetap menikmati teknologi tanpa jadi korbannya.

Halaman:
1 2 3 4