Rahasia Pribadi
Curhat soal masalah keluarga, konflik di kantor, atau gosip internal? Menarik buat didengar AI, tapi bahaya kalau nyangkut di server. Rahasia pribadi itu kayak catatan harian, lebih aman kalau tetap offline.
5. Data Kesehatan
Hasil lab, rekam medis, atau catatan psikologis. Data ini sensitif banget. Bayangin kalau info soal kondisi kesehatanmu dipakai perusahaan asuransi buat naikin premi. Privasi tubuh sama berharganya dengan privasi dompet.
6. Konten Eksplisit atau Berisiko Hukum
Ngasih gambar atau teks yang mengandung konten terlarang ke chatbot bisa jadi bumerang. Selain bisa melanggar kebijakan platform, data itu bisa tersimpan dan entah kapan muncul lagi dalam audit sistem.
7. Dokumen Rahasia Kantor
Proposal bisnis, kontrak klien, strategi marketing. Banyak orang iseng minta AI “tolong ringkas” atau “buat presentasi” dari dokumen internal. Padahal itu sama aja ngasih rahasia dapur ke pihak luar yang nggak terikat NDA.
8. Masalah Hukum
Sedang terlibat kasus hukum? Jangan pernah ngetik detail sensitif ke chatbot. AI bukan pengacara yang dilindungi kode etik. Kalau data itu bocor, posisimu bisa makin ribet.
9. Foto atau Dokumen Identitas
KTP, SIM, paspor, sertifikat tanah. Semua ini harta karun buat sindikat penipuan digital. Sekali keluar, nggak ada jalan balik. Chatbot nggak dirancang jadi loker aman buat file penting.
10. Apa pun yang Kalau Bocor Bikin Kamu Malu atau Rugi
Aturan emasnya sederhana: kalau kamu nggak nyaman lihat info itu muncul di beranda media sosial besok pagi, jangan pernah ketik di chatbot.
Bukan berarti chatbot jahat. Tapi mereka bekerja di sistem besar yang melibatkan server, log,