Potret Amar Bharati yang selalu mengangkat tangannya dimanapun berada selama lima puluh tahun lamanya. (Pinterest/Samart Arwind)
Dunia

Amar Bharati: Pria India yang Angkat Tangan Selama Lima Puluh Tahun untuk Perdamaian Dunia

Amar Bharati, seorang pria asal India, telah menjadi simbol pengabdian spiritual yang luar biasa. Selama lebih dari lima puluh tahun, ia mengangkat tangan kanannya tanpa pernah menurunkannya sebagai bentuk pengabdian kepada Dewa Siwa dan seruan untuk perdamaian dunia. Tindakan ekstrem yang dilakukan oleh Amar Bharati ini mengundang banyak perhatian dan inspirasi, bukan hanya bagi umat Hindu, tetapi juga bagi orang-orang di seluruh dunia.

Latar Belakang Kehidupan Amar Bharati

Amar Bharati lahir di India pada tahun 1947, di tengah kehidupan yang sederhana. Sebelum melakukan pengabdian ekstrem ini, ia hidup sebagai seorang pria biasa. Pada awalnya, ia bekerja sebagai juru tulis di New Delhi dan menjalani kehidupan keluarga yang normal. Namun, pada tahun 1970-an, Amar Bharati memutuskan untuk meninggalkan dunia materialisme dan mengabdikan hidupnya sepenuhnya untuk tujuan spiritual.

Pada tahun 1973, setelah merasakan panggilan batin yang mendalam, Amar Bharati mulai mengangkat tangan kanannya, dan sejak saat itu ia tidak pernah menurunkannya. Tangan yang terangkat ini menjadi lambang pengabdian tanpa syarat kepada Dewa Siwa, yang merupakan salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Amar Bharati menganggap bahwa dengan mengangkat tangan sebagai tanda penghormatan, ia mendekatkan dirinya pada Dewa Siwa dan menyuarakan keinginannya untuk dunia yang damai.

Makna Spiritual di Balik Aksi Amar Bharati

Aksi Amar Bharati bukan sekadar ritual agama, tetapi lebih kepada bentuk pengabdian diri yang mendalam. Ia mengangkat tangannya sebagai simbol pengorbanan, pengabdian, dan doa bagi perdamaian dunia. Menurut Amar Bharati, dunia ini dilanda banyak kekerasan dan perpecahan, dan melalui pengorbanannya ini, ia berharap dapat menginspirasi orang lain untuk mengejar perdamaian dan menghentikan kekerasan.

Selama dua tahun pertama, Amar Bharati merasakan rasa sakit yang luar biasa. Otot-otot dan sendi-sendi tangan kanannya mulai mengalami atrofi. Namun, ia tetap teguh pada keputusan untuk mempertahankan posisi tersebut. Seiring berjalannya waktu, tubuhnya beradaptasi dengan pengorbanannya, dan rasa sakit itu mereda. Sekarang, tangan kanannya yang terangkat sudah tidak lagi terasa seperti dulu, dan posisi tangan tersebut menjadi bagian dari dirinya.

Dampak Fisik dari Mengangkat Tangan Selama Lima Puluh Tahun

Mengangkat tangan selama lima puluh tahun tentunya tidak tanpa konsekuensi fisik. Tangan kanannya kini telah mengalami atrofi parah. Otot-ototnya menyusut, dan sendi-sendi di siku serta pergelangan tangannya telah mengeras, sementara kuku di jari-jarinya berubah menjadi bentuk yang sangat berbeda. Meskipun tubuhnya mengalami banyak perubahan, Amar Bharati tidak pernah menunjukkan tanda-tanda penyesalan. Baginya, pengorbanan ini adalah bagian dari panggilan spiritual yang harus dijalani.

Sementara banyak orang mungkin menganggap tindakan ini ekstrem, Amar Bharati merasa bahwa pengorbanannya adalah jalan menuju kedamaian batin dan kesatuan dengan Tuhan. Pengalaman fisiknya yang luar biasa ini justru semakin memperkuat keyakinannya bahwa pengabdian sejati memerlukan pengorbanan tanpa pamrih.

Kisah Amar Bharati telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Banyak yang mengagumi keteguhan hatinya dalam mempertahankan pengabdian spiritual ini. Meskipun tindakannya tergolong ekstrem, banyak orang melihatnya sebagai contoh sejati dari dedikasi dan pengorbanan demi tujuan mulia. Aksinya mengingatkan kita bahwa dalam hidup ini, terkadang kita perlu berkorban untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan sejati.

Bahkan, beberapa orang yang terinspirasi oleh Amar Bharati juga mengikuti jejaknya, meskipun tidak ada yang mampu bertahan selama Amar Bharati. Ia tetap menjadi simbol penting dalam dunia spiritual India dan di seluruh dunia, memperlihatkan bahwa pengabdian yang tulus tidak mengenal batas.

Amar Bharati adalah contoh nyata dari seorang pria yang rela mengorbankan dirinya demi keyakinan spiritual dan perdamaian dunia. Mengangkat tangan selama lima puluh tahun mungkin terdengar tak terbayangkan, tetapi bagi Amar Bharati, itu adalah cara untuk mengekspresikan pengabdian dan harapan bagi dunia yang lebih damai. Keberanian dan keteguhan hatinya mengajarkan kita tentang pengorbanan, kedamaian, dan kekuatan keyakinan yang sejati.