Selat Hormuz (Foto Twitter)
Dunia

Sejarah Selat Hormuz: Dari Jalur Perdagangan Kuno hingga Titik Ketegangan Global

Pinterpedia.com – Selat Hormuz adalah salah satu jalur laut paling penting di dunia. Berada di antara Teluk Persia dan Laut Arab, selat ini tidak hanya menjadi penghubung vital bagi perdagangan minyak dunia, tetapi juga memiliki sejarah yang panjang dan penuh dinamika. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana sejarah Selat Hormuz terbentuk, peran strategisnya dalam ekonomi global, serta ketegangan politik yang terus menghiasi kawasan ini.

1: Posisi Geografis dan Peran Penting Selat Hormuz

Selat Hormuz terletak di antara dua benua, Asia dan Afrika, yang membuatnya menjadi jalur utama penghubung antara Teluk Persia dan Laut Arab. Selat ini hanya memiliki lebar sekitar 39 kilometer di bagian tersempitnya, menjadikannya sangat strategis. Lebih dari 20% pengiriman minyak global melewati selat ini, menjadikannya titik vital dalam jaringan perdagangan dunia.

Posisi geografis yang sangat terbatas ini menjadi alasan mengapa Selat Hormuz sering menjadi objek perhatian besar dari negara-negara besar dan juga bagian dari sejumlah konflik geopolitik sepanjang sejarah.

2: Sejarah Kuno Selat Hormuz

Pada zaman kuno, Selat Hormuz sudah menjadi jalur perdagangan penting yang menghubungkan berbagai kerajaan di Timur Tengah, India, dan Afrika. Dikenal sebagai jalur utama untuk perdagangan rempah-rempah, sutra, dan barang-barang berharga lainnya, selat ini sering disebut dalam catatan sejarah sebagai pintu gerbang yang mempertemukan berbagai budaya dan perdagangan.

Kerajaan Persia, yang berkuasa di wilayah ini sejak abad ke-6 SM, memainkan peran dominan dalam pengendalian perdagangan di sekitar Selat Hormuz. Selat ini juga menjadi jalur utama bagi armada-armada besar yang menghubungkan dunia Timur dan Barat.

3: Pengaruh Kolonial dan Kontrol Selat Hormuz

Pada abad ke-16, kekuatan kolonial seperti Portugal dan Inggris mulai tertarik untuk menguasai Selat Hormuz. Portugis pertama kali menguasai wilayah tersebut, membangun benteng di pulau Hormuz pada tahun 1515 untuk mengamankan jalur perdagangan mereka. Namun, pada tahun 1622, Inggris berhasil merebut kontrol atas selat ini, yang menjadi kunci bagi mereka untuk memperkuat posisi di kawasan tersebut.

Baca  10 Burung Paling Mahal di Dunia: Harganya sampai Miliaran

Kontrol atas Selat Hormuz juga memberikan pengaruh besar pada perdagangan rempah-rempah dan bahan tambang, serta memperkuat posisi Inggris di Timur Tengah dan Asia.

4: Peran Selat Hormuz dalam Perang Dunia dan Konflik Modern

Selat Hormuz tidak hanya menjadi titik perhatian dalam perdagangan internasional, tetapi juga dalam perang besar dunia. Selama Perang Dunia I dan II, kawasan ini memiliki peran strategis, terutama bagi pengiriman pasokan dan bahan bakar bagi pasukan yang bertempur di Timur Tengah dan Asia.

Setelah Perang Dunia II, ketegangan geopolitik di sekitar Selat Hormuz semakin meningkat. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet, semuanya berusaha mempengaruhi wilayah ini untuk alasan ekonomi dan keamanan.

Selat ini menjadi lebih terkenal setelah Revolusi Iran 1979, yang menyebabkan ketegangan di kawasan tersebut, dan berlanjut dengan Perang Iran-Irak pada 1980-an. Iran berusaha untuk mengontrol jalur pelayaran ini, yang sempat menimbulkan ketegangan besar dengan negara-negara Barat.

5: Ketegangan dan Konflik di Selat Hormuz Masa Kini

Hingga saat ini, Selat Hormuz tetap menjadi salah satu titik rawan ketegangan di dunia. Ketegangan antara negara-negara besar, terutama Iran dan Amerika Serikat, seringkali terfokus di sekitar selat ini. Terutama sejak 2019, serangkaian insiden seperti penyerangan kapal tanker dan penghadangan oleh militer Iran menunjukkan bagaimana Selat Hormuz masih menjadi medan pertarungan geopolitik yang sangat sensitif.

Dengan lebih dari 18 juta barel minyak per hari melewati selat ini, setiap ancaman terhadap keamanan atau gangguan jalur pelayaran dapat menyebabkan lonjakan harga minyak dunia dan mempengaruhi ekonomi global secara langsung.

6: Selat Hormuz dalam Ekonomi Global

Selat Hormuz menjadi jalur pengiriman minyak mentah terbesar dunia, dengan hampir sepertiga dari total pasokan minyak dunia melewati selat ini. Negara-negara penghasil minyak di Teluk Persia, seperti Arab Saudi, Kuwait, dan UEA, mengandalkan Selat Hormuz untuk mengekspor minyak ke pasar global.

Baca  Amar Bharati: Pria India yang Angkat Tangan Selama Lima Puluh Tahun untuk Perdamaian Dunia

Jika terjadi penutupan atau gangguan di selat ini, dampaknya akan sangat besar terhadap stabilitas ekonomi global, mengingat banyak negara yang bergantung pada pasokan minyak dari kawasan ini.

Dengan sejarah panjang yang melibatkan berbagai kekuatan besar dan menjadi titik krusial dalam perdagangan global, Selat Hormuz akan terus menjadi sorotan dunia. Ketegangan yang ada saat ini, baik dari sisi politik maupun ekonomi, menunjukkan betapa pentingnya kawasan ini dalam menjaga kestabilan dunia.